Lansia di Sleman Membludak, Pemkab Resmikan Sekolah Khusus agar Tetap Produktif

Warga lanjut usia atau lansia harus mendapat kemudahan akses dan layanan pemerintahan.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 29 April 2025 | 10:54 WIB
Lansia di Sleman Membludak, Pemkab Resmikan Sekolah Khusus agar Tetap Produktif
Seorang peserta saat mengikuti pembukaan sekolah lansia di Sleman. (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Jumlah lansia di Kabupaten Sleman pada tahun 2024 tercatat menjadi yang tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Setidaknya ada 685.000 orang lansia atau 15 persen dari total 1,1 juta penduduk di wilayah Sleman.

Angka tersebut berbanding lurus dengan usia harapan hidup di Sleman yang mencapai 75 tahun.

Melihat hal itu, Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN DIY, Mohammad Iqbal Apriansyah, menegaskan pentingnya program pemerintah yang ramah lansia.

Baca Juga:Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4

Mengingat prevalensi lansia di Indonesia mencapai 15,6 persen.

Hal tersebut disampaikan Iqbal saat Launching Sekolah Lansia kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Melati Sebayu yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman di Serambi Masjid Nurul Amin, Sebayu, Triharjo, Kapanewon Sleman, Senin (28/4/2025) kemarin.

"Lansia perlu mendapatkan kemudahan akses, layanan, dan manfaat dari pemerintah. Sleman patut menjadi contoh, karena di sini program sekolah lansia pertama kali dikembangkan dan kini diadopsi nasional," kata Iqbal dikutip Selasa (29/4/2025).

Deretan peserta sekolah lansia saat mengikuti pembukaan di sekolah lansia, Sleman. (dok.Istimewa)
Deretan peserta sekolah lansia saat mengikuti pembukaan di sekolah lansia, Sleman. (dok.Istimewa)

Dikatakan Iqbal, pembelajaran di Sekolah Lansia dirancang menyenangkan tanpa tugas (PR). Namun diyakini dapat berdampak signifikan bagi para lansia.

"Peserta menjadi lebih 'smart' [sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat] dibandingkan hanya berdiam di rumah," ungkap dia.

Baca Juga:Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta

Melalui konsep pembelajaran 'smart', lansia diharapkan mampu mewujudkan tujuh dimensi lansia tangguh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini