Lahan tersebut sebelumnya adalah aset tanah kas desa yang direncanakan untuk pengembangan kawasan pendidikan dan pusat pengembangan sumber daya manusia di Gunungkidul.
Dengan hibah tersebut, UNY mendirikan kampus baru yang fokus pada program-program vokasi untuk mendukung pengembangan keterampilan dan keahlian teknis di bidang keteknikan dan industri kreatif. Beberapa program studi yang sudah beroperasi di antaranya adalah Teknik Elektronika, Teknik Informatika, dan Manajemen Pemasaran.
Namun hingga kini, Pemkab Gunungkidul merasa bahwa kontribusi UNY belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat lokal, baik dalam bentuk peluang pendidikan maupun dampak ekonomi sekitar kampus.
Masih Proses Dialog
Baca Juga:Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi
Terkait jumlah kuota mahasiswa asal Gunungkidul yang diharapkan, Bupati Endah mengungkapkan bahwa belum ada angka pasti. Rencana ini masih akan dibicarakan lebih lanjut melalui proses dialog bersama pihak UNY.
"Untuk jumlahnya nanti kami akan diskusikan lebih lanjut. Yang jelas, kami ingin ada afirmasi khusus bagi warga kami," tegasnya.
Dengan adanya kuota khusus, Bupati berharap semakin banyak putra-putri Gunungkidul yang bisa mengakses pendidikan tinggi berkualitas tanpa harus keluar daerah, sekaligus mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di kabupaten yang memiliki topografi karst ini.
Seperti diketahui, Gunungkidul menjadi salah satu kabupaten yang terus berkembang di tengah hiruk pikuk efisiensi anggaran.
Terletak di selatan DIY, Gunungkidul masih memiliki potensi besar di berbagai bidang. Meski disebut sektor wisata paling memberikan kontribusi, sektor pendidikan juga menjadi bagian yang terus dikembangkan.
Baca Juga:Anomali Libur Lebaran: Kunjungan Wisata Gunungkidul dan Bantul Turun Drastis, TWC Justru Melesat
Tak sedikit perguruan tinggi yang menginvestasikan lahannya di Bumi Handayani untuk pengembangan wilayah termasuk masyarakatnya.