Ini menjadi pelajaran penting agar masyarakat tidak tertipu dengan tawaran keberangkatan yang murah dan cepat, tetapi tidak sesuai aturan.
“Visa ziarah dan turis itu tidak berlaku untuk haji. Saudi sudah punya sistem digital yang sangat terintegrasi. Siapa pun yang tidak terdaftar dalam sistem haji mereka tidak akan mendapat akses. Bahkan bisa ditangkap, dideportasi, atau dikenai denda,” ungkapnya.
Ketua Pelaksana Ibadah Haji Khusus Sahid Tour, Nurhadi Putranto mengungkapkan pada musim haji kali ini, mereka memberangkat 228 calon jamaah haji khusus.
Mereka didampingi 15 petugas haji dengan total biaya sekitar Rp300 juta per orang.
Baca Juga:Banknotes SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025 dari BRI: Dukungan Proaktif Layanan Haji
"Kami juga memberangkatkan tim medis untuk mendampingi jamaah serta membekali mereka dengan manasik kesehatan sebelum keberangkatan. Jamaah juga dibekali alat pelindung diri seperti payung, semprotan air, hingga pedoman aktivitas agar tidak terlalu lama di luar ruangan," jelasnya.
Untuk tahun ini, dua jenis paket keberangkatan, termasuk satu paket ekonomis untuk menjangkau jamaah yang tertunda pelunasannya disediakan.
Meski lebih terjangkau, semua keberangkatan tetap sesuai prosedur resmi dan menggunakan visa haji yang sah.
"Lebih baik bersabar dan berangkat secara legal, daripada mengambil jalan pintas yang berisiko menggagalkan ibadah, bahkan bisa membahayakan keselamatan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga:Jemaah Haji 2025 Lewat YIA, Pemkab Harapkan Bisa Gerakan Ekonomi Kulon Progo