BUMDes DIY Siap Launching 15 Dapur Gizi, Dukung Program MBG dan Tekan Stunting

Dia berharap dapur MBG itu tidak hanya melayani kebutuhan gizi tapi juga dapat menjadi penggerak ekonomi lokal.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 08 Mei 2025 | 19:39 WIB
BUMDes DIY Siap Launching 15 Dapur Gizi, Dukung Program MBG dan Tekan Stunting
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat meresmikan SPPG BUMDes di Tridadi, Sleman, Kamis (8/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Forum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mempersiapkan peluncuran 15 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).

Nantinya dapur-dapur umum itu akan tersebar di seluruh wilayah DIY.

Ketua Forum BUMDes se-DIY, Agus Choliq menuturkan bahwa hal itu sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan komitmen mengatasi persoalan stunting.

"Forum BUMDes dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) DIY berkomitmen ikut menyukseskan program pemerintah untuk mengatasi masalah stunting melalui pendirian dapur bergizi di 15 titik wilayah DIY," kata Agus saat peresmian SPPG BUMDes di Tridadi, Sleman, Kamis (8/5/2025).

Baca Juga:Evaluasi MBG masih Pincang, Pemda DIY Minta Sekolah Tak Diam

Disampaikan Agus, pembangunan dapur-dapur umum untuk MBG oleh BUMDes di DIY itu sudah berjalan sejak 28 Februari 2025 lalu.

Saat ini, sebagian besar SPPG BUMDes telah rampung dibangun.

"Sebagian sudah selesai pembangunannya. Peralatan sudah komplet, mobil-mobil sudah tersedia juga. Sebagian lagi masih proses finishing [penyelesaian akhir] dan melengkapi peralatan dapur serta pengadaan alat transportasi," terangnya.

Beberapa dapur SPPG BUMDes yang telah siap itu di antaranya SPPG Tridadi yang berada di bawah pengelolaan BUMDes Tridadi Makmur.

Lalu ada SPPG Jogotirto di Kapanewon (Kecamatan) Berbah, dan SPPG Krodan di Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Sleman.

Baca Juga:'Ora Tak Kasih Tahu Sekarang' Sekda DIY Bungkam Soal Jadwal Baru Pengosongan ABA

Agus memaparkan ada dua tipe ukuran dalam pembangunan SPPG BUMDes di DIY. Lima unit berukuran 20x20 meter dan sepuluh unit lainnya 15x20 meter.

Seluruh dapur MBG itu berdiri di atas lahan seluas 100 meter persegi. Pihaknya optimis seluruh SPPG itu dapat dilaunching serentak pada akhir Mei nanti.

"Kami optimistis seluruh dapur dapat kami launching serentak pada 20 Mei 2025," tegasnya.

Dia berharap dapur MBG itu tidak hanya melayani kebutuhan gizi tapi juga dapat menjadi penggerak ekonomi lokal.

Guna mewujudkan hal itu, Forum BUMDes mendorong agar seluruh bahan pangan yang digunakan dapur-dapur SPPG itu dibeli langsung dari petani dan pelaku usaha lokal.

"Kami ingin sistem perputaran ekonomi ada di desa. BUMDes dan BUMDesma menjadi supplier agar belanja bahan baku dapur bisa langsung ke warga sekitar," ujarnya.

Diapresiasi Menko PM

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyebut kehadiran SPPG BUMDes ini menjadi bagian baik dari kemitraan antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Tujuannya sebagai upaya membangun ekosistem pangan lokal yang mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) khususnya di wilayah Sleman.

"Saya sangat bangga dan memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada teman-teman BUMDES, terutama yang dikoordinir oleh Pak Agus Choliq ini, di mana BUMDES berinisiatif menjadi partner dari BGN. Ini langsung multiplier efeknya luar biasa," kata Muhaimin di SPPG BUMDes Tridadi, Sleman.

Cak Imin menilai, inisiatif BUMDes Tridadi tidak hanya memperkuat program MBG.

Melainkan turut membuka ruang pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

Program ini, lanjut Cak Imin, telah menunjukkan potensi ganda di Bumi Sembada.

Mulai dari membantu pemenuhan gizi masyarakat sekaligus menggerakkan sektor produksi dan distribusi di tingkat lokal.

"Ini langsung multiplier efeknya luar biasa. Satu BUMDes maju, kedua supporting terhadap makan bergizi gratis jalan membangun ekosistem ekonomi, ujung-ujungnya semua ini akan menghasilkan pemberdayaan," ungkapnya.

Tidak berhenti di sana, dia menekankan pentingnya membangun model pemberdayaan berbasis ekosistem yang terintegrasi.

Cak Imin bilang masyarakat tak hanya bisa mengakses makanan bergizi secara gratis, tapi juga ikut berperan dalam rantai produksi dan distribusinya.

"Jadi yang pertama, makan bergizi gratisnya akan sampai di seluruh masyarakat. Yang kedua, supplier bahan-bahan pokok menjadi salah satu kesempatan juga untuk bekerja sama dengan teman-teman di BUMDes dan SPPG ini," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak