Siap-Siap Melayang di Ring Road, Begini Progres Terbaru Tol Jogja-Solo Seksi 2

Sebesar 3 persen lahan yang belum bebas itu terdiri dari tanah hak milik dan tanah sultan ground.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 15 Mei 2025 | 13:04 WIB
Siap-Siap Melayang di Ring Road, Begini Progres Terbaru Tol Jogja-Solo Seksi 2
Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani. [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Penggarapan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman masih terus berprogres.

Tercatat hingga Mei 2025 progres pembangunan mencapai angka 54 persen.

"Ya untuk di paket 2.2B progres pekerjaan per hari ini sudah 54 persen," kata Humas PT Adhi Karya Proyek Tol Jogja Solo Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto dikutip Kamis (15/5/2025).

Sementara itu, untuk sektor pengadaan lahan, pembebasan lahan Tol Jogja-Solo Trihanggo-Junction Sleman telah mencapai angka 97 persen hingga Mei ini.

Baca Juga:Resmikan SPPG di Sleman, Cak Imin Dorong BUMDes Jadi Pilar Ekonomi Makan Bergizi Gratis

"Untuk lahan yang sudah clear and clean sudah terbebaskan sudah 97 persen, sisanya 3 persen belum clean and clear," ungkapnya.

Disampaikan Agung, sebesar 3 persen lahan yang belum bebas itu terdiri dari tanah hak milik dan tanah sultan ground.

Terkait tanah hak milik itu terkendala akibat pemilik tanah yang tidak ditemukan.

Rencananya untuk tanah hak milik bakal diselesaikan dengan skema konsinyasi di pengadilan. Saat ini tengah berproses untuk pengurusannya.

"Yang satu akan dikonsinyasi di PN Sleman itu karena salah satu ahli warisnya dari pemilik tanah itu tidak ditemukan. Sehingga, ini berita acara dari BPN sudah turun dan nanti akan segera dihibahkan ke PN Sleman untuk segera dilakukan proses konsinyasi di PN Sleman," ungkapnya.

Baca Juga:Diduga Menyalip Sembarangan, Pemuda Asal Gunungkidul Terluka Parah di Sleman

Sementara untuk Sultan Ground, kata Agung, prosesnya tengah menunggu Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Jasamarga Jogja-Solo dengan pihak Kraton Ngayogyakarta serta tripartit dari Kementerian PU.

"Jadi prinsipnya kami tinggal menunggu Perjanjian Kerja Sama atau PKS antara pihak PT Jasamarga Jogja-Solo dengan pihak Kasultanan Jogja dan ada tripartit dari Kementerian PU," ujar dia.

Diketahui jalan bebas hambatan yang membentang dari Trihanggo hingga Tlogoadi itu akan dibangun secara elevated atau melayang tepatnya di area ring road dan at grade atau timbunan di area dalam.

Pembangunan tol di Jogja terus berprogres, pada momen lebaran 2025 kemarin, Tol Jogja-Solo Seksi 1 Paket 1.2 Klaten-Purwomartani sudah dilintasi banyak pemudik.

Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto kala itu, menuturkan exit tol Tamanmartani itu bakal mulai dibuka H-7 Lebaran.

Pada arus mudik, jalur tersebut hanya diterapkan satu arah menuju Jogja saja.

Kemudian pada arus balik, penerapan arus lalu lintas dibuat sebaliknya atau searah menuju ke Klaten.

Dia memastikan segmen tersebut hanya diperuntukkan bagi kendaraan golongan I.

"Jadi pada H-7 itu hanya dilakukan untuk kendaraan Golongan I yang menuju arah Jogja. Kemudian untuk arus baliknya, sebaliknya. Hanya diperuntukkan untuk kendaraan Golongan I saja," kata Mulyanto.

Disampaikan Mulyanto, secara operasional Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani belum akan dibuka penuh selama 24 jam. Melainkan dibuka hanya fungsional pada pukul 06.00-17.00 WIB.

"Hanya untuk pagi siang-sore ya, malam ditutup. Lalu kecepatan 40 km/jam," ucapnya.

Selain itu, kata Mulyanto, segmen Prambanan-Tamanmartani juga baru akan dibuka ketika Exit Tol Prambanan mengalami kepadatan kendaraan.

Kemudian, pihaknya juga bakal menyiapkan bundaran sementara di area exit tol Tamanmartani.

Ada Rekayasa Lalu Lintas

Mulyanto mengatakan ada tiga indikator rekayasa lalu lintas yang bakal disiapkan untuk pengaturan lebih lanjut di Exit Tol Tamanmartani. Indikator itu berupa bendera hijau, kuning dan merah.

Dia memaparkan untuk bendera hijau berarti kendaraan yang melintas di exit tol Tamanmartani sudah mencapai panjang satu kilometer. Dalam kategori ini arus lalu lintas masih tergolong lancar dan terkendali.

Lalu untuk bendera kuning berarti kendaraan di exit tol Tamanmartani telah mencapai jarak dua kilometer.

Jika indikator ini muncul, maka arus lalu lintas sudah tergolong dalam kategori hati-hati dan mulai disiapkan rekayasa lalu lintas.

Sedangkan untuk indikator bendera merah dapat diartikan kepolisian yang akan segera melakukan rekayasa lalu lintas. Dalam hal ini berupa penarikan kendaraan dari arah tol.

Artinya pengerjaan tol ini semakin baik untuk memudahkan perjalanan masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak