Di Indonesia, varian yang paling dominan adalah MB.1.1.
Meski tren nasional masih relatif terkendali, peningkatan mobilitas masyarakat menjelang libur panjang pertengahan tahun seperti Idul Adha, libur sekolah dan lainnya dikhawatirkan dapat menjadi momentum baru penyebaran virus.
Kemenkes mencatat pada minggu ke-20 pada 2025 ini, terdapat 3 kasus baru Covid-19 di Indonesia.
Angka ini menurun dari 28 kasus pada minggu sebelumnya.
Baca Juga:Jeritan UMKM Korban Covid-19, Geruduk DPRD DIY Tuntut Penghapusan Hutang
Positivity rate nasional juga masih tergolong rendah, yakni sebesar 0,59 persen.
Karenanya Dinkes DIY mengaktifkan kembali program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Hal ini penting agar penanganan kasus bisa terukur dan tidak menimbulkan kepanikan.
"Yang utama adalah perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga diri untuk selalu sehat, dan membantu memutus rantai penularan. Misalnya, memakai masker jika sedang flu atau batuk," ungkapnya.
Dinkes juga melakukan upaya preventif seperti pengawasan ketat terhadap pelaku perjalanan luar negeri, terutama yang datang dari negara-negara dengan kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca Juga:Lembaga Keuangan di Asia Pasifik Terus Inovasi, BRI Raih Tiga Penghargaan Prestisius dari The Asset
Hal ini mendukung upaya Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang kekarantinaan Kemenkes dalam memantau suhu tubuh menggunakan thermal scanner, mendeteksi gejala pernapasan, dan memanfaatkan platform Satu Sehat Health Pass dalam upaya deteksi dini.
Seperti diketahui, pada Mei 2025, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, Singapura, dan Hong Kong.
Namun, Malaysia berhasil mempertahankan situasi di bawah tingkat siaga, dengan tren penurunan kasus sejak awal tahun dan rata-rata rawat inap yang menurun.
Sementara itu, Indonesia mencatat penurunan signifikan dalam jumlah kasus mingguan, dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi hanya 3 kasus pada minggu ke-20, dengan tingkat positif sebesar 0,59 persen.
Meski begitu, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap meningkatnya pandemi ini yang pernah menewaskan jutaan warga Indonesia pada kurun waktu 2020-2022.
Kontributor : Putu Ayu Palupi