Ia berharap lahirnya motif batik yang baru ini dapat segera disosialisasikan kepada seluruh masyarakat Kulon Progo.
Termasuk dari instansi-instansi yang ada di Kulon Progo.
Dalam kesempatan itu, Pemkab juga merilis aplikasi e-commerce Pay-On Pro untuk mendukung pemasaran produk UMKM Kulon Progo.
Saat ini terdapat 330 UMKM yang telah menjadi penjual, dengan 2.038 produk yang telah memenuhi persyaratan dan lolos kurasi.
Baca Juga:Panen Raya Menanti, Kulon Progo Terima Traktor & Pompa Air: Petani Siap Tingkatkan Produksi
Ciri-ciri Batik Kulon Progo
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Setiap daerah memiliki ciri khas batik yang membedakannya satu sama lain, termasuk batik dari Kulon Progo, DIY.
Batik Kulon Progo memiliki kekhasan tersendiri baik dari segi motif, warna, maupun filosofi yang terkandung di dalamnya
Batik Kulon Progo umumnya menampilkan motif yang terinspirasi dari alam sekitar, seperti gebyok gebleg renteng, motif parang rusak seling isen lung-lungan, dan motif bunga-bunga yang menggambarkan keindahan alam Kulon Progo.
Salah satu motif yang paling terkenal adalah Geblek Renteng, yang mengambil bentuk dari makanan tradisional khas Kulon Progo, yakni geblek, sebagai simbol kebersamaan dan kesederhanaan masyarakatnya.
Baca Juga:Guru Pensiun Massal, Rekrutmen Terbatas: Kulon Progo Cari Akal Atasi Krisis Tenaga Pendidik
Dari segi warna, batik Kulon Progo cenderung menggunakan warna-warna alami seperti coklat, hitam, biru, dan hijau yang memberikan kesan elegan namun tetap membumi.