Pabriknya Kebakaran, Ribuan Pekerja MTG Terima Pesangon Rp3,9 M: Cukupkah untuk Bertahan?

Pemkab Sleman juga akan memfasilitasi peluang kerja baru bagi para korban PHK.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 16 Juni 2025 | 13:05 WIB
Pabriknya Kebakaran, Ribuan Pekerja MTG Terima Pesangon Rp3,9 M: Cukupkah untuk Bertahan?
Sejumlah petugas Damkar memadamkan api yang melahap bangunan pabrik garmen MTG di Ngaglik, Sleman. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Sebanyak 989 pekerja PT Mataram Tunggal Garment (MTG) terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Hal ini menyusul pabrik garmen yang dilanda musibah kebakaran beberapa waktu lalu.

Ratusan pekerja PT MTG itu pun mulai menerima pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan. Total manfaat yang disalurkan mencapai Rp3,9 miliar.

"Hari ini jaminan hari tua dari BBJS ketenagakerjaan, mulai kita cairkan terhadap karyawan dampak pemberhentian, yang diberikan kepada 989 tenaga kerja," kata Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, di Pendopo Parasamya Sekretariat Daerah Pemkab Sleman, Senin (16/6/2025)

Baca Juga:90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus

Danang berharap dana tersebut dapat dimanfaatkan para pekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Lebih dari itu bahkan juga dapat digunakan sebagai modal usaha.

"Dengan harapan ini bisa menjadi ya modal atau apalah untuk tenaga kerja agar selama dia berhenti kerja ini bisa untuk mencukupi kebutuhan atau untuk modal usaha beliau, tenaga kerja ini," ucapnya.

Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Yogyakarta Rudi Susanto mengatakan pelayanan pencairan JHT bagi para pekerja PT MTG itu akan dilaksanakan selama tiga hari ke depan di kompleks Pemkab Sleman.

"Tiga hari ke depan akan memberikan layanan, proses klaim dan akan langsung membayarkan sejumlah kurang lebih Rp3,9 miliar untuk 989 tenaga kerja," ungkap Rudi.

Baca Juga:Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman, Sutiasih mengatakan bahwa tidak hanya memfasilitasi pekerja untuk pencairan JHT. Pihaknya juga memfasilitasi peluang kerja baru bagi para korban PHK.

"Kami juga sudah bekerja sama dengan PT MTG untuk memfasilitasi mereka supaya mereka bekerja kembali dengan progran taksi pekerja. Kami bekerja sama dengan lima perusahaan. Kami hadirkan dua PT yang akan merekrut," ungkap Sutiasih.

Sementara itu, seorang pekerja PT MTG yang terkena PHK, Tri (56) warga Murangan, Sleman menyatakan bahwa dirinya akan memanfaatkan dana JHT untuk memulai usaha kecil.

"Derep tandur [rencana ke depan] mau kemana lagi, usia sudah enggak produktif, mau daftar juga enggak bisa, paling ya itu, atau ini ada pesangon ya aku belikan kambing atau untuk usaha," kata Tri.

Pekerja yang sudah mengabdi di PT MTG sejak 1996 itu mengaku ikhlas dengan kondisi ini.

"Ya biasa, kan kerja selamanya enggak di pabrik, pasti suatu saat saya juga keluar, ini juga kesempatan saya untuk mendekatkan diri pada yang kuasa, ada hikmahnya, enggak terus merana, ikhlas," ucapnya.

"Kalau dipanggil lagi insya allah masih mau, tapi kalau disuruh daftar ke perusahaan sana sana kelihatannya udah enggak, soalnya usia juga udah itu," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya pabrik garmen milik PT Mataram Tunggal Garment di wilayah Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, dilalap si jago merah pada Rabu (21/5/2025) pagi hari. Sekitar ribuan karyawan terdampak akibat peristiwa ini.

Adapun berdasarkan data terakhir yang dihimpun Pemkab Sleman, pekerja di PT MTG itu mencapai 1.800 orang lebih dengan mayoritas perempuan dan usia produktif antara 18-45 tahun.

Pemkab Sleman sebelumnya siap untuk melindungi para pekerja PT Mataram Tunggal Garment (MTG) jika nantinya ada PHK.

Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih, mengakui memang pihaknya belum bisa berkoordinasi secara rinci dengan manajemen perusahaan.

Meski belum ada keputusan resmi mengenai PHK, Disnaker Sleman tetap bersiap jika skenario terburuk terjadi.

Sutiasih mengaku siap memberikan pendampingan kepada para pekerja terkait dengan mediasi hubungan industrial.

Untuk mengantisipasi dampak sosial-ekonomi yang mungkin timbul, Sutiasih bilang Disnaker Sleman telah menyiapkan lima paket pelatihan keterampilan bagi para pekerja.

Program ini akan dibuka bagi mereka yang terdampak PHK maupun yang sedang dirumahkan sementara.

Sutiasih menegaskan bahwa selama masa dirumahkan, pekerja diharapkan tetap bisa beraktivitas produktif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak