SuaraJogja.id - Sebuah mural di persimpangan jalan kampung menghiasai bergambar logo bajak laut Straw Hat Pirates dari anime One Piece, lengkap dengan topi jerami dan tulang silang khas karakter utama anime tersebut, Luffy.
Di samping gambar itu tertulis kata 'MERDEKA?' dengan tanda tanya.
Mural tersebut berada tepat di depan sebuah pos ronda RT 04 RW 22 Pedukuhan Temuwuh, Balecatur, Gamping, Sleman.
Pos ronda itu pun sudah dihias dengan dominan warna merah putih.
Baca Juga:Geger, Ular Besar Nyangkut di Selokan Casa Grande, Evakuasi Dramatis Libatkan Warga
Di sekeliling pos, juga telah banyak terpasang bendera Indonesia, sebagai perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80.
Diketahui anime One Piece kini tengah menjadi sorotan di berbagai daerah.
Kendati demikian, Sekretaris Karang Taruna Temuwuh Kidul, Dandun Asmara, menyebut bahwa mural tersebut awalnya dibuat hanya sebagai bagian dari renovasi lingkungan untuk menyambut HUT ke-80 RI.
"Kalau yang pertama itu sebenarnya cuma iseng-iseng buat bagusin pos ronda itu, kan sisa loh catnya itu sisa," kata Dandun saat ditemui di lokasi, Selasa (6/8/2025).
Disampaikan Dandun, mural itu sudah digambar sejak 25 Juli lalu. Pemilihan karakter One Piece sendiri, kata dia, bukan tanpa alasan.
Baca Juga:Bendera One Piece Berkibar: Rektor UMY Ingatkan Pemerintah Soal Ini
Mayoritas pemuda Karang Taruna di sana memang penggemar berat anime tersebut.
Bagi mereka, cerita tentang bajak laut itu terasa relevan dengan realitas hidup rakyat kecil di Indonesia.
"Nah, kalau untuk One Piece-nya ya, menurut teman-teman ini kan sangat setia dan suka. Kok kayaknya ini mirip banget sama negeri ini," ujarnya.
"Seperti pemerintah dunia kalau di anime One Piece. Sebenarnya kayak enggak adil buat rakyat juga. Pasti semua orang merasakan sih," imbuhnya.
Di tengah polemik mural-mural dan bendera One Piece yang muncul di beberapa daerah, Dandun mengakui sudah mendengar kabar mural di kampungnya kemungkinan akan dihapus.
Kabar itu datang dari tokoh masyarakat hingga aparat desa. Namun hingga kini belum ada perintah atau diskusi resmi dengan para pemuda yang menggambar mural itu.