"Ini mungkin nanti malam kemungkinan dihapus. Soalnya sudah ada kabar-kabar seriwing-seriwing itu mau dihapus sama pihak berwajib tapi belum ngomong sama pemuda," terangnya.
Dandun menekankan bahwa mural tersebut dibuat secara terbuka, tidak diam-diam dan tidak bermaksud memprovokasi.
"Jadi belum viral dan belum dilarang juga karena cuma kita punya ide. Gambar One Piece itu cuma kayak realita aja di kehidupannya kita. Nggak tahu kenapa ujug-ujug [tiba-tiba] semua media mengabarkan," ucapnya.
![Potret mural One Piece di jalan kampung depan sebuah pos ronda RT 04 RW 22 Pedukuhan Temuwuh, Balecatur, Gamping, Sleman, Rabu (6/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/06/79164-mural-one-piece-di-wilayah-sleman.jpg)
Saat ditanya soal kemungkinan penghapusan mural oleh aparat, Dandun berharap ada penjelasan yang transparan. Mereka meminta penjelasan yang rasional jika memang mural itu benar-benar dihapus.
Baca Juga:Geger, Ular Besar Nyangkut di Selokan Casa Grande, Evakuasi Dramatis Libatkan Warga
"Sebenarnya kan tidak melanggar aturan apapun sedikitpun. Kalau mau dihapus, dasarnya apa?" tandasnya.
Ia juga membantah anggapan bahwa mural itu bentuk perlawanan terhadap negara. Namun ia tak menutup mata bahwa keresahan sosial memang nyata dirasakan para pemuda.
Mural tersebut, kata Dandun, dibuat oleh sembilan orang anggota Karang Taruna dengan dana iuran pribadi. Renovasi pos ronda sekaligus mural itu sejatinya bagian dari rangkaian menyambut HUT RI.
Kecintaan para pemuda itu terhadap anime tidak hanya diwujudkan dalam mural One Piece saja. Beberapa gambar di dalam pos ronda pun tak luput dari tangan-tangan kreatif mereka, dengan berbagai karakter anime di dalamnya.
"Iya, jadi tetap kita merayakan kemerdekaan walaupun cuma gambar seadanya gitu," ujarnya.
Baca Juga:Bendera One Piece Berkibar: Rektor UMY Ingatkan Pemerintah Soal Ini
Dandun menegaskan bahwa mural itu hanya satu titik dan tidak bermaksud menyulut kontroversi. Meski begitu, ia berharap keresahan yang disampaikan lewat karya itu bisa menggugah pihak-pihak terkait.
"Kalau negeri kita itu sedang tidak baik-baik saja. Semua orang pasti merasakan juga," ujar dia.