Mortir Jumbo Gegerkan Sleman, Bom Terbesar yang Pernah Ditemukan Polda DIY

Penanganan disposal pun harus dilakukan dua hari setelah empat kali upaya peledakan pertama tidak berhasil.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 12 Agustus 2025 | 20:31 WIB
Mortir Jumbo Gegerkan Sleman, Bom Terbesar yang Pernah Ditemukan Polda DIY
Dansat Brimob Polda DIY Kombes Edi Sinulingga saat ditemui di Ngemplak, Sleman, Selasa (12/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Komandan Satuan Brimob Polda DIY, Kombes Edi Sinulingga, mengungkapkan bahwa mortir seberat 350 kilogram yang ditemukan di Ngemplak, Sleman merupakan bom terbesar yang pernah ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Ini temuan bom terbesar yang pernah ditemukan di Provinsi Jogja. Ini hampir kurang lebih, tahun 2019 pernah, tapi tidak sebesar ini, cuma satu meter," kata Edi kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).

Disampaikan Edi, kasus temuan bahan peledak di wilayah Jogja pada 2024–2025 didominasi ukuran kecil.

Dalam hal ini berupa granat nanas, granat manggis, atau bom militer kecil lain.

Baca Juga:Dahsyat, Mortir 400 Kg Meledak di Sleman, Serpihan Terlempar Hingga 1 Km

Penanganan benda-benda tersebut relatif mudah dan jarang menimbulkan efek getaran besar.

Berbeda dengan mortir yang ditemukan terpendam di halaman rumah warga Ngemplak itu.

Adapun ukuran mortir itu memiliki panjangnya 180 sentimeter dengan berat mencapai sekitar 350 kilogram.

"Biasanya temuan kami di 2024-2025 itu granat nanas, manggis, kemudian bom-bom militer kecil. Itu penanganannya gampang. Tapi kalau ini penanganannya khusus," terangnya.

Sepanjang tahun 2024-2025 saat ini saja, kata Edi, pihaknya sudah 12 kali melakukan disposal terhadap temuan bahan peledak.

Baca Juga:4 Ledakan Gagal Hancurkan Mortir di Sleman, Warga Diimbau Mengungsi untuk Peledakan Lanjutan

Namun, ia menegaskan, tak ada yang sebanding dengan mortir ini dari segi ukuran maupun dampak getarannya.

"Granat, bom-bom militer kecil itu, dan itu efek getarnya tidak terlalu besar. Jadi tidak sampai membuat rumah kaca pecah, enggak. Tapi ini karena memang cukup besar, efeknya getaran tadi itu bisa buat ada dampak rumah," ungkapnya.

Guna meminimalisir dampak disposal itu, kepolisian sudah lebih dulu melakukan sosialisasi kepada warga sekitar.

Edi mengatakan, warga bersama perangkat dusun sepakat lokasi peledakan dilakukan di area berjarak sekitar 300 meter dari permukiman.

Adapun lokasi disposal itu berada di lembah yang berlokasi di Besalan, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

Penanganan disposal pun harus dilakukan dua hari setelah empat kali upaya peledakan pertama tidak berhasil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak