Kemarau Panjang: Warga Bantul Diimbau Hemat Air di Tengah Krisis Kekeringan

Bantuan ini telah menjangkau 546 Kepala Keluarga (KK) atau 2.177 jiwa.

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 14 Agustus 2025 | 21:50 WIB
Kemarau Panjang: Warga Bantul Diimbau Hemat Air di Tengah Krisis Kekeringan
Sejumlah Petugas BPBD menyalurkan air bersih untuk warga. [Antara]

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 82 tangki hingga pertengahan Agustus 2025.

Bantuan ini diberikan untuk mengatasi kekeringan yang melanda sejumlah wilayah akibat musim kemarau tahun ini.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, menjelaskan bahwa distribusi air bersih dimulai sejak 2 Juli 2025, setelah beberapa wilayah mulai mengalami kesulitan pasokan air.

Hingga 1 Agustus, tercatat 73 tangki telah disalurkan, dan bertambah sembilan tangki lagi hingga 13 Agustus, sehingga total mencapai 82 tangki.

Baca Juga:Yogyakarta Siaga Kemarau Basah! Waspada Hujan Es dan Angin Kencang

Jika dihitung secara keseluruhan, distribusi bantuan dari BPBD Bantul, Palang Merah Indonesia (PMI), Tagana Bantul, dan sejumlah donatur tersebut mencapai 410.000 liter air bersih, dengan setiap tangki berkapasitas 5.000 liter.

Bantuan air bersih itu disalurkan ke dua kecamatan, yakni Kecamatan Srandakan sebanyak 80 tangki atau 400.000 liter, dan Kecamatan Pajangan sebanyak dua tangki atau 10.000 liter.

Bantuan ini telah menjangkau 546 Kepala Keluarga (KK) atau 2.177 jiwa yang tersebar di enam pedukuhan, dua kelurahan, dan dua kecamatan.

Menurut Antoni, wilayah yang paling terdampak adalah Kelurahan Trimurti, Srandakan, akibat jebolnya groundsill atau bendung di aliran Sungai Progo.

Kerusakan ini membuat aliran air dari utara langsung mengalir deras ke selatan, sehingga pasokan air bagi warga berkurang.

Baca Juga:HAN 2025 Bantul: Bukan Sekadar Perayaan, Ini Aksi Nyata Cegah Kekerasan pada Anak

Sementara itu, Camat Pajangan, Anjar Arintaka, menyebut belum ada laporan resmi terkait kekeringan di wilayahnya dari BPBD Bantul.

Meski demikian, diakui bahwa beberapa titik mulai mengalami penurunan debit air.

Kekeringan yang terjadi di Kecamatan Pajangan saat ini lebih berdampak pada lahan pertanian dibandingkan kebutuhan air bersih warga, karena hingga beberapa waktu lalu masih turun hujan di wilayah tersebut.

Dengan kondisi kemarau yang terus berlangsung, BPBD Bantul mengimbau warga untuk menghemat penggunaan air dan memanfaatkan bantuan yang disalurkan secara bijak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak