Ricuh Suporter di Jogja: Dari Kecelakaan Berujung Gesekan, Sudah Damai tapi Massa Tak Terima

Insiden di Yogyakarta ini menjadi pengingat pahit bahwa luka lama dalam dunia suporter sepak bola Indonesia belum sepenuhnya sembuh.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:23 WIB
Ricuh Suporter di Jogja: Dari Kecelakaan Berujung Gesekan, Sudah Damai tapi Massa Tak Terima
Puluhan Polisi mengamankan lokasi gesekan insiden antar suporter usai laga PSIM vs Persib di Yogyakarta, Senin (25/8/2025) dini hari. (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Suasana damai di Yogyakarta terusik oleh serangkaian kericuhan suporter PSIM Yogyakarta dan Persib Bandung pada Minggu (24/8/2025) malam.

Insiden yang terjadi di beberapa lokasi strategis ini dipicu beberapa insiden, salah satu dugaan kuatnya adalah sebuah kecelakaan lalu lintas yang dengan cepat merembet menjadi gesekan massa yang lebih besar.

Menurut Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Gandung Harjunadi, titik awal ketegangan berasal dari Simpang Empat Pingit.

Sebuah bus yang membawa rombongan suporter Persib Bandung diduga menyerempet salah satu suporter PSIM.

Baca Juga:Bantah Adanya Korban Meninggal, Polisi Ungkap Kronologi Kericuhan Suporter PSIM vs Persib di Jogja

Insiden ini sebenarnya sempat diselesaikan melalui jalur mediasi.

Upaya damai telah ditempuh, di mana pihak suporter Persib sepakat memberikan ganti rugi sebesar Rp2,5 juta untuk biaya pengobatan korban.

Namun, kesepakatan tersebut rupanya tidak cukup untuk meredam emosi semua pihak.

Adanya kelompok suporter lain yang merasa tidak puas membuat api dalam sekam kembali menyala dan memicu kericuhan di lokasi berbeda, terutama di area Parkir Ngabean.

"Jadi ada kesepakatan damai di situ sudah. Terus kenapa ada terjadi insiden di Ngabean? Itu imbasnya jatuh di Simpang Empat Pingit, ada pihak yang tidak puas akhirnya merembet ke Parkir Ngabean,” ujar Gandung dikutip, Senin (25/8/2025).

Baca Juga:Ricuh di Jogja, Polisi Pastikan Ratusan Suporter Asal Bandung sudah Dipulangkan

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, menegaskan bahwa sejak awal sudah ada aturan jelas terkait pertandingan PSIM melawan Persib di Stadion Sultan Agung, Bantul.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi pada 21 Agustus 2025, laga tersebut diputuskan hanya boleh dihadiri oleh suporter tuan rumah.

"Dalam rapat disepakati tiket hanya untuk suporter PSIM karena PSSI belum mencabut larangan kehadiran suporter tim tamu. Panpel juga sudah menyampaikan imbauan kepada wadah suporter Persib agar tidak hadir di pertandingan," kata Ihsan dalam keterangannya.

Meskipun larangan telah dikeluarkan, sejumlah suporter tim tamu nekat hadir, memicu gesekan kecil di area stadion yang berhasil diredam aparat.

Eskalasi baru terjadi pasca-pertandingan, puncaknya pada pukul 21.00 WIB di Pingit, di mana satu suporter PSIM harus dilarikan ke RS Bethesda. Insiden ini memicu reaksi berantai yang lebih destruktif.

"Gesekan di Pingit itu memicu reaksi lanjutan, termasuk pengerusakan satu bus dan satu Hiace milik suporter Persib di parkiran Ngabean. Petugas gabungan kemudian mengevakuasi suporter Persib yang berada di dalam bus ke Mako Polresta Yogyakarta," jelas Ihsan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?