Ricuh Suporter di Jogja: Dari Kecelakaan Berujung Gesekan, Sudah Damai tapi Massa Tak Terima

Insiden di Yogyakarta ini menjadi pengingat pahit bahwa luka lama dalam dunia suporter sepak bola Indonesia belum sepenuhnya sembuh.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 25 Agustus 2025 | 17:23 WIB
Ricuh Suporter di Jogja: Dari Kecelakaan Berujung Gesekan, Sudah Damai tapi Massa Tak Terima
Puluhan Polisi mengamankan lokasi gesekan insiden antar suporter usai laga PSIM vs Persib di Yogyakarta, Senin (25/8/2025) dini hari. (dok.Istimewa)

Insiden di Yogyakarta ini menjadi pengingat pahit bahwa luka lama dalam dunia suporter sepak bola Indonesia belum sepenuhnya sembuh.

Tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa seharusnya menjadi pelajaran paling berharga tentang pentingnya menahan diri, menghormati aturan, dan mengedepankan akal sehat di atas rivalitas buta.

Kegagalan kesepakatan damai di Jogja menunjukkan betapa mudahnya provokasi dari segelintir oknum dapat membakar emosi massa dan mengabaikan upaya rekonsiliasi.

Pelajaran dari Kanjuruhan adalah tentang tanggung jawab kolektif—suporter, panitia pelaksana, dan aparat keamanan—untuk memastikan setiap nyawa lebih berharga dari sebuah pertandingan.

Baca Juga:Bantah Adanya Korban Meninggal, Polisi Ungkap Kronologi Kericuhan Suporter PSIM vs Persib di Jogja

Ketika aturan larangan suporter tamu masih dilanggar dan gesekan kecil dapat memicu kerusuhan besar, artinya refleksi atas tragedi nasional itu masih belum meresap secara mendalam di akar rumput.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?