Selain itu, Alvin menekankan pentingnya kebijakan pajak yang adil.
Tidak terus menerus memajaki dan memberatkan rakyat kecil tapi perlu secara serius melawan oligarki dan penguasa.
"Pajak ini adalah kita mendorong negara secara serius untuk melawan oligarki, secara serius melawan penguasa dengan memajaki mereka. Jangan sampai negara ini kacau yang dipajaki rakyat-rakyat kecil," tandasnya.
Pihaknya juga menolak sejumlah program pemerintah yang dinilai rawan korupsi. Mulai dari Danantara, Koperasi Desa Merah Putih hingga Makan Bergizi Gratis (MBG)
Baca Juga:Demo Memanas, TNI Dikerahkan? Pakar Hukum: Itu Salah Besar!
"Saya rasa ini menjadi program yang harusnya dialokasikan kepada pendidikan," ujarnya.
Aksi ini melibatkan sekitar 200 massa dari PMII Sleman dan DIY.
Di akhir orasinya, Alvin juga menyebut soal penghormatan terhadap kawan seperjuangan yang gugur, salah satunya Rheza Sendy Pratama.
"Mungkin kawan-kawan kita itu menjadi satu simbol kita bahwasannya mereka-mereka yang gugur itu hanya secara jasad, tapi tidak secara ruh, dan ruh mereka masih senantiasa bersama kita semua yang sedang berjuang," pungkasnya.
Adapun 11 tuntutan yang dibawa dalam aksi ini yaitu:
1. Mengecam keras represivitas aparat negara terhadap massa aksi
Baca Juga:Videonya Viral, Ini Penyebab Mahasiswa Amikom Meninggal Dunia pasca Demo di Jogja
2. Percepat keputusan larangan perangkapan jabatan pimpinan kementerian dan lembaga
3. Mendesak DPR melakukan evaluasi besar-besaran
4. Hentikan Pembatasan Hak Siar dan Jaga Kebebasan Pers
5. Hentikan proyek strategis nasional (PSN) sebagai mesin besar gerogotan (MBG)
6. Audit independen terhadap seluruh PSN yang menelan APBN
7. Hentikan praktik pembebanan pajak berlebihan kepada rakyat