Unjuk Rasa Ancam Jogja? SMA Muhammadiyah 2 Batalkan Market Day Siswa

Padahal para siswa sudah menyiapkan dagangan untuk dijual dalam kegiatan tersebut. Sehingga hanya menggelar acara sederhana

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 04 September 2025 | 15:18 WIB
Unjuk Rasa Ancam Jogja? SMA Muhammadiyah 2 Batalkan Market Day Siswa
Kegiatan lustrum di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dilakukan secara sederhana dan beberapa pentas tarian menjadi hiburan saat kondisi Jogja belum kondusif pasca demo, Kamis (4/9/2025). [Kontributor/Putu]
Baca 10 detik
  • Aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu masih diantisipasi di Jogja
  • Sekolah terpaksa menunda kegiatan belajar mengajar
  • Termasuk kegiatan di sekolah juga harus dibatalkan termasuk di SMA Muhammadiyah 2 Jogja

SuaraJogja.id - Meski unjuk rasa besar-besaran tidak lagi terjadi di Yogyakarta, kondisi keamanan di Jogja belum bisa dipastikan.

Karenanya saat ini ya sekolah di Yogyakarta masih menunda berbagai kegiatan.

Bahkan ada pengawasan ketat bagi para siswanya untuk mengantisipasi keikutsertaan mereka dalam aksi.

"Kami mengadakan rangkaian lustrum ke-15 sejak Senin [1/9/2025] lalu, tapi karena kondisi keamanan yang tidak memungkinkan, terpaksa berbagai acara terpaksa ditunda dan baru dimulai hari ini," ujar Waka Bidang Kehumasan SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Fatma Taufiyanti di Yogyakarta, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga:Aliansi Jogja Memanggil Desak Negara Berbenah, Zainal Arifin Mochtar: Ini Momentum, Jangan Hilang

Penundaan tersebut, menurut Fatma menimbulkan kekecewaan sebagian siswa.

Sebab, mereka telah menyiapkan dagangan untuk market day.

Padahal para siswa sudah menyiapkan dagangan untuk dijual dalam kegiatan tersebut.

Namun karena dibatalkan, mereka akhirnya melelang berbagai makanan yang dibuat.

"Banyak yang kecewa karena anak-anak sudah menyiapkan dagangan. Tetapi mau tidak mau, karena kondisi, terpaksa harus kami mundur," paparnya.

Baca Juga:Ricuh Demo di Jogja: 66 Orang Ditahan, 24 Anak Dibebaskan, Sisanya...?

Fatma menegaskan, seluruh kegiatan luar sekolah dibatasi di sekitar lingkungan sekolah.

Hal itu untuk menjaga keamanan, dengan dukungan pengamanan dari polisi dan Kokam, serta koordinasi perizinan dengan perkantoran di sekitar sekolah.

Seluruh acara sekolah juga hanya digelar secara internal.

Sekolah tidak mengundang pihak luar untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

"Tidak mengundang siswa dari luar, hanya untuk siswa kami. Ini juga untuk mengantisipasi keikutsertaan siswa dalam aksi-aksi yang sekarang masih rawan," jelasnya.

Untuk memastikan siswa tidak terlibat kegiatan di luar, sekolah menerapkan pembelajaran daring pada awal September 2025 kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?