- Pemkot Jogja menata sejumlah gelandangan yang marak di Kota Pelajar
- Terdapat 62 gepeng yang ada di Jogja selama penataan
- Penataan menyasar Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan manusia silver
SuaraJogja.id - Satpol PP Kota Yogyakarta telah menertibkan total 72 gelandangan, pengemis (gepeng), dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sepanjang 2025.
Saat ini operasi penertiban masih terus digencarkan.
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menyebut hasil operasi gepeng dari Januari-Agustus 2025 atau seblum deklarasi Jogja Zero Gepeng ada 62 gepeng yang ditertibkan.
Termasuk di dalamnya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan manusia silver.
Baca Juga:Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara
Setelah deklarasi Jogja Zero Gepeng pada 28 September sampai Kamis (2/10/2025) kemarin ada 7 gepeng dan 3 ODGJ yang ditertibkan dan dibawa ke camp assessment Dinas Sosial DIY.
"Untuk tiga ODGJ itu dijangkau berdasarkan laporan dari masyarakat. ODGJ ada di Masjid Kauman Pakualaman, Notoprajan dan Taman Pintar," kata Octo, dikutip Minggu (5/10/2025).
Disampaikan Octo, gepeng yang ditertibkan banyak yang berasal dari luar daerah, terutama Jawa Tengah.
Sebagian dari Cianjur, Sumatera, Pekanbaru dan Sleman.
Sedangkan gelandangan saat ini di Kota Yogyakarta mayoritas ada di Jalan Batikan berupa manusia gerobak.
Baca Juga:Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
Untuk pengamen cenderung menyebar di beberapa titik lampu lalu lintas.
Octo menegaskan upaya mewujudkan Jogja Zero Gepeng, bukan berarti tidak ada sama sekali.
Mengingat gepeng yang masuk Jogja dari berbagai daerah.
Dia bilang bahwa beberapa gepeng yang terjangkau menilai Kota Yogyakarta cukup strategis.
Sebab, ada banyak wisatawan, masyarakat ramah dan dermawan gampang memberikan uang.
"Ini menjadi warning bagi masyarakat untuk tidak memberi kepada gelandangan, pengemis, atau apapun yang ada di jalan. Karena itu akan membuat Jogja menjadi menarik gepeng. Ini yang perlu didorong ke masyarakat untuk menjaga Jogja Zero dari Gepeng," tegasnya.