Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi

426 siswa SMAN 1 Yogyakarta diduga keracunan massal usai konsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menu ayam basi.

Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 16 Oktober 2025 | 13:03 WIB
Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Sejumlah siswa SMAN 1 Yogyakarta mengambil jatah MBG meski sempat mengalami dugaan keracunan, Kamis (16/10/2025). [Kontributor/Putu]
Baca 10 detik
  • Keracunan terjadi di SMAN 1 Yogyakarta gegara menu MBG
  • Siswa mengalami sakit perut dan diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari WIB
  • Pihak SPPG saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan apapun

"Tapi katanya kemarin sempat kemruputen [terburu-buru] sehingga pengiriman agak telat," ungkapnya.

Menu makanan yang dikonsumsi siswa pada hari itu terdiri dari nasi, sayur, ayam bacem, salad, dan buah pisang.

Beberapa siswa saat ditanya pihak sekolah sempat menyampaikan rasa ayam terasa agak berbeda meskipun tidak ada yang curiga sebelumnya.

Meski jumlah siswa yang terdampak cukup banyak, pihak sekolah memastikan tidak ada yang mengalami kondisi berat atau harus dirawat inap.

Baca Juga:Yogyakarta Klaim Sukses Program MBG, Hasto Wardoyo: Tak Ada Kasus Keracunan

Beberapa siswa juga sudah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim puskesmas dan dinas terkait.

"Tidak ada yang sampai dirujuk ke rumah sakit. Sebagian hanya istirahat di rumah dan sudah mendapatkan obat dari puskesmas atau UKS," jelasnya.

Saat ini, pihak sekolah tengah menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan untuk memastikan penyebab pastinya.

Dari pihak puskesmas juga sudah mengambil beberapa sampel makanan dan data siswa untuk diteliti lebih lanjut.

"Kami menunggu hasilnya seperti apa," paparnya.

Baca Juga:Sultan Ajari BGN soal Keracunan MBG: Lihat Dapur Umum Bencana, Enggak Perlu Orang Kimia

Program MBG di SMA Negeri 1 Yogyakarta sendiri, sudah berjalan sejak 19 Agustus 2025.

Ia mengungkapkan, selama ini menu yang dibagikan tidak pernah menimbulkan masalah.

Menurut Ngadiya, ini merupakan kejadian pertama sejak program dilaksanakan.

Pihak penyedia makanan, SPPG Wirobrajan telah menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas insiden ini.

Meski demikian, Ngadiya mengakui ada sebagian siswa yang kini merasa trauma untuk mengikuti program.

Sebagian siswa masih ada yang mau ikut MBG, tapi ada juga yang memilih tidak mau mendapatkan MBG.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak