- Hingga kini kasus keracunan MBG di Kota Jogja belum terjadi
- Pengawasan ketat dilakukan oleh Pemkot Jogja melalui tim pendamping keluarga
- Jogja masih kekurangan SPPG
SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menegaskan, hingga kini pelaksanaan program MBG di wilayahnya berjalan aman tanpa ada kasus yang tidak diinginkan.
Termasuk kasus keracunan yang terjadi di sejumlah wilayah.
"Sampai hari ini Kota Yogyakarta tidak ada kejadian yang tidak kita inginkan dan Insya Allah selamanya Kota Yogyakarta aman," kata Hasto, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, hal ini tak lepas dari pengawasan ketat yang terus dilakukan oleh berbagai pihak. Tujuannya agar pelaksanaan MBG tetap berjalan aman dan higienis bagi penerima manfaat.
Baca Juga:Kisah Daffa Lahap 4 Lele di Menu MBG, Titip Pesan ke Prabowo: Mau Mie Ayam!
Pemkot Yogyakarta sendiri, kata Hasto, melibatkan Dinas Kesehatan serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) sebagai pengawas program tersebut.
"Kita kawal bersama, pemerintah daerah juga mengawal mengawasi bersama untuk supaya aman dalam pelaksanaan melalui Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB yang sekarang diberikan tugas untuk mengawal bersama tim pendamping warga," tuturnya.
Ia menjelaskan, saat ini Kota Yogyakarta memiliki 495 tim pendamping keluarga yang turut mendampingi masyarakat dalam pelaksanaan program MBG, mulai dari edukasi hingga penyiapan makanan.
"Kita punya 495 tim pendamping keluarga yang nanti mendampingi juga di masyarakat dan juga di dalam penyiapan makanan," ucapnya.
Hasto bilang saat ini jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Gudeg masih jauh dari target.
Baca Juga:Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
Dari total kebutuhan sekitar 42-43 dapur layanan Makan Bergizi Gratis (MBG), saat ini baru 14 yang beroperasi.
"Cakupan coverage di Kota Yogyakarta bahwa sekarang MBG yang jalan ada 14 [SPPG untuk] MBG, kemudian yang seharusnya nanti bisa mencapai 42-43," ucapnya.
Kendati demikian, Hasto tetap optimistis Kota Yogyakarta dapat mencapai target untuk operasional SPPG tersebut.
"Saya kita di Kota Yogyakarta optimis kita akan mencapai target," imbuhnya.