- Vasektomi di Sleman diminati pada 2025
- Kuota di tahun ini dilaporkan habis dan tahun 2026 akan ditambah untuk 25 orang calon akseptor
- Program KB di Indonesia terus digencarkan
Program ini, kata Dwi, ditujukan terutama bagi keluarga yang tidak memungkinkan sang istri menggunakan alat kontrasepsi sebab berbagai alasan kesehatan.
Meski tindakan vasektomi bersifat permanen, Dwi mengatakan masih ada opsi untuk mengembalikannya lewat prosedur rekanalisasi vasektomi.
"Namun, itu bukan tanggungan pemerintah. Jadi harus membayar sendiri," ujarnya.
Dwi menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya memasukkan biaya tes sperma pasca-vasektomi agar bisa dibiayai pemerintah.
Baca Juga:Sleman Porak-Poranda: 8 Luka-Luka Akibat Hujan Angin, Joglo Kos Roboh
Menurutnya, pemeriksaan sperma penting agar peserta yakin bahwa prosedur sudah efektif dan tidak berisiko kehamilan.
Untuk tahun depan, DP3AP2KB Sleman berencana menaikkan target atau kuota layanan vasektomi tahun depan menjadi 25 peserta.
"Kita pengajuan kemarin malah minta [kuota] 25. Mudah-mudahan bisa disetujui," ujarnya.