Jelang PSIM vs Dewa United: Van Gastel Soroti Dua Masalah Krusial dan Waspadai Ketangguhan Tim Tamu

Kalah telak, pelatih PSIM evaluasi mental pemain. Ia tekankan pentingnya daya juang dan fokus jelang laga vs Dewa United, meski tanpa 2 pemain kunci.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 22 Oktober 2025 | 14:20 WIB
Jelang PSIM vs Dewa United: Van Gastel Soroti Dua Masalah Krusial dan Waspadai Ketangguhan Tim Tamu
Sejumlah pemain PSIM Jogja berlatih sebelum menghadapi Dewa United pada lanjutan Super League 2025/2026 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (22/10/2025). (Instagram/@psimjogja_official)
Baca 10 detik
  • PSIM akan menghadapi Dewa United di Super League 2025/2026
  • Kekalahan telah di laga sebelumnya menjadi evaluasi pelatih Laskar Mataram untuk menang di kandang nanti
  • Pemain PSIM diminta fokus untuk bisa memenangkan pertandingan penting

SuaraJogja.id - Kekalahan PSIM Yogyakarta dari Persita Tangerang di Super League 2025/2026 dengan skor 0-4 menjadi bahan refleksi penting bagi pelatih Jean-Paul van Gastel.

Ia memetik pelajaran berharga dari laga tersebut dan siap bangkit melawan Dewa United di pekan ke-9 di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, Rabu (22/10/2025) pukul 15.30 WIB.

Van Gastel menilai hasil buruk itu bukan semata akibat kelemahan taktik atau penguasaan bola.

Melainkan faktor para pemain yang kehilangan daya juang di tengah pertandingan.

Baca Juga:Ambisi Bupati Sleman: Satu Musim Cukup, PSS Wajib Comeback ke Liga 1

Ia secara jujur mengakui bahwa PSIM gagal menjaga mental dan organisasi permainan setelah tertinggal dua gol.

"Jadi yang saya pelajari [dari kekalahan lawan Persita] adalah pertama tak peduli bagaimana anda bermain tidak begitu baik di penguasaan bola, anda selalu bisa mengandalkan pengorganisiran pemain dan pertahanan," kata Van Gastel, dikutip, Rabu (22/10/2025).

Namun, pelatih asal Belanda itu menyebut kesalahan utama PSIM justru terletak pada sikap menyerah sebelum pertandingan benar-benar usai.

"Dan hal yang saya rasa telah salah, saya lakukan adalah kita menyerah, kita hancur, kita menghadiahkan gol, terutama setelah 2-0," lanjutnya.

Menurutnya, tim seharusnya tetap berjuang hingga peluit panjang berbunyi, apa pun kondisi di lapangan.

Baca Juga:Debut Kekalahan PSIM Jogja: Pelatih Akui Strategi Terbaca, Borneo FC Superior

"Saya pikir kita sudah menyerah dan itulah yang saya pikirkan tentang tim saya karena saya percaya sesulit apa pun laga itu, anda harus tetap memainkan laga, tidak bisa menyerah dalam pertandingan," tegasnya.

Evaluasi itu, kata Jean-Paul, menjadi pelajaran penting bagi seluruh pemain agar lebih tangguh secara mental di laga-laga berikutnya.

Ia menekankan bahwa konsistensi, fokus, dan semangat pantang menyerah merupakan fondasi utama untuk bisa bersaing di level tertinggi Super League.

Tunggu Respons Positif di Kandang

PSIM tak punya banyak waktu untuk meratapi kekalahan itu. Laskar Mataram sudah dijadwalkan menjamu Dewa United.

Pertandingan ini akan menjadi ujian penting bagi PSIM untuk menunjukkan respons positif di hadapan pendukung sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak