Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal

Festival Angkringan Yogyakarta 2025 di PASTY perkuat ikon kuliner & ruang sosial. Libatkan 60 pelaku usaha, sajikan kuliner khas & luncurkan QRIS parkir.

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 20:15 WIB
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
Sejumlah pedagang membuka lapak di Festival Angkringan Yogyakarta 2025 di Pasar PASTY, Sabtu (25/10/2025). [Kontributor/Putu]
Baca 10 detik
  • Festival Angkringan Jogja digelar di Pasar Pasty Kota Jogja
  • Pada festival kali ini Pemkot Jogja juga meluncurkan QRIS di pasar-pasar tradisional
  • Festival ini diharapkan menjadi ruang publik yang nyaman bagi keluarga

SuaraJogja.id - Festival Angkringan Yogyakarta kembali dihelat tahun 2025. Festival tahun ini diselenggarakan di Pasar Satwa dan Tanaman Hias (PASTY) selama dua hari sejak Sabtu (25/10/2025).

Setelah sebelumnya dua kali diadakan di Pasar Ngasem, festival ini hadir dengan semangat baru.

PASTY dipilih bukan tanpa alasan. Pemkot berupaya memperkuat interaksi sosial, menghidupkan budaya kuliner khas Jogja di kawasan selatan Kota Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan mengungkapkan angkringan bukan sekadar tempat makan.

Baca Juga:Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan

Namun lebih dari itu jadi ikon budaya kuliner dan ruang sosial masyarakat Yogyakarta.

"Angkringan adalah ikon budaya kuliner Yogyakarta yang sudah menjadi simbol kehidupan masyarakat kita. Bukan hanya tempat menikmati makanan, tetapi juga ruang sosial yang menghadirkan kehangatan, persaudaraan, dan keberagaman," paparnya, Sabtu.

Ia menambahkan, berbagai sajian seperti nasi kucing, wedang jahe, gorengan, hingga sundukan, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini.

"Kita bisa dengan mudah menjumpai angkringan di Yogyakarta, dari yang tradisional hingga berbentuk warung dan restoran. Untuk menjaga keistimewaan ini, kualitas angkringan harus terus ditingkatkan, baik dari segi rasa, kebersihan, maupun pelayanan," lanjutnya.

Menurut Wawan, penyelenggaraan Festival Angkringan merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Yogyakarta bersama seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas ikon budaya kuliner sekaligus mendorong ekonomi kreatif.

Baca Juga:Bukan Jorok, Ini Kisah Kue dengan Nama Kemaluan Pria di Jogja

Wawan berharap para pelaku usaha angkringan bisa terus berinovasi.

Dengan demikian mereka menjadi duta budaya kuliner Jogja.

"Pengembangan fungsi pasar tidak hanya terpaku pada jual beli konvensional, tetapi juga menghadirkan ruang sosial," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardhani, mengungkapkan pelaksanaan festival angkringan di Pasar PASTY juga menjadi bagian dari visi besar Pemkot Yogyakarta untuk menjadikan pasar sebagai ruang publik interaktif yang tumbuh bersama masyarakat.

"Pasar Pasty bukan pasar bahan pokok, melainkan pasar hobi dan keluarga. Masyarakat bisa membeli tanaman hias, satwa, sambil mengajak anak-anak bermain di ruang terbuka yang teduh dan aman," ungkapnya.

Veronica menambahkan, festival ini diharapkan menjadi ruang publik yang nyaman bagi keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak