Makam Raja-raja Mataram di Imogiri: Pilihan Sultan Agung dan Sejarah yang Terukir

Imogiri, kompleks makam raja Mataram sejak Sultan Agung, dipilih karena alasan filosofis & spiritual. Lokasinya di ketinggian melambangkan kedekatan dengan Tuhan

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 04 November 2025 | 13:31 WIB
Makam Raja-raja Mataram di Imogiri: Pilihan Sultan Agung dan Sejarah yang Terukir
Lokasi Makam Raja-raja di Imogiri Bantul, Yogyakarta. [Kontributor/Julianto]
Baca 10 detik
  • Sultan Agung memilih Imogiri sebagai makam karena tanahnya gembur, berbeda dengan Giriloyo yang keras.
  • Pemilihan Imogiri memiliki makna filosofis mendalam tentang kedekatan dengan Tuhan dan keabadian
  • Imogiri menjadi situs penting yang merekam sejarah panjang dinasti Mataram dan budaya Jawa.

Selain itu, Imogiri juga dianggap sebagai tempat yang sakral dan memiliki energi spiritual yang tinggi, cocok untuk peristirahatan terakhir para pemimpin kerajaan.

Sultan Agung sendiri dikenal sebagai raja yang sangat religius dan memiliki pemahaman mendalam tentang kosmologi Jawa.

Ia percaya bahwa lokasi pemakaman akan memengaruhi perjalanan roh setelah kematian dan juga memberikan keberkahan bagi keturunannya.

Dengan memilih Imogiri, ia berharap agar arwah para raja dapat bersemayam dengan tenang dan terus memberikan perlindungan bagi Kerajaan Mataram.

Baca Juga:Aksi Perampasan terhadap Emak-Emak di Depan SMA 1 Imogiri Terekam CCTV, Begini Nasib Pelaku

Struktur dan Tata Letak Makam

Suasana damai permakaman raja di Bukit Imogiri yang dikelilingi hutan [Suara.com/ukirsari].
Suasana damai permakaman raja di Bukit Imogiri yang dikelilingi hutan [Suara.com/ukirsari].

Kompleks makam Imogiri dibangun dengan arsitektur khas Jawa yang megah dan penuh simbolisme. Tangga-tangga batu yang curam mengarahkan peziarah menuju puncak bukit, di mana makam-makam raja berada.

Setiap makam memiliki cungkup dan nisan yang dihiasi ukiran indah, mencerminkan status dan kemuliaan para raja.

Selain makam raja-raja Mataram, di Imogiri juga terdapat makam para kerabat dan abdi dalem yang setia.

Hal ini menunjukkan bahwa Imogiri tidak hanya menjadi tempat peristirahatan para raja, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kesetiaan dalam lingkaran kerajaan.

Baca Juga:Kasus PMK di Bantul Melandai, Pasar Hewan Imogiri Kembali Dibuka

Imogiri dalam Lintasan Sejarah

Sejak Sultan Agung dimakamkan di Imogiri pada tahun 1645, kompleks pemakaman ini terus menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi raja-raja Mataram berikutnya, termasuk raja-raja dari Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Hal ini menjadikan Imogiri sebagai situs sejarah yang sangat penting, merekam jejak panjang dinasti Mataram dan perkembangan kebudayaan Jawa.

Hingga saat ini, Imogiri masih menjadi tujuan ziarah bagi banyak orang, baik dari kalangan keraton maupun masyarakat umum.

Mereka datang untuk menghormati para leluhur, memanjatkan doa, dan merenungkan sejarah panjang yang terukir di bukit suci ini. Keberadaan Imogiri menjadi pengingat akan kejayaan masa lalu dan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak