Awas! Perut Buncit Bukan Sekadar Gemuk, Pakar Gizi UGM Ungkap Bahaya Obesitas Sentral

Perut buncit (obesitas sentral) berisiko penyakit serius. Lebih berbahaya dari obesitas umum. Atasi dengan ubah pola pikir & gaya hidup sehat.

Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 29 Desember 2025 | 10:37 WIB
Awas! Perut Buncit Bukan Sekadar Gemuk, Pakar Gizi UGM Ungkap Bahaya Obesitas Sentral
Ilustrasi obesitas (Freepik/subinpumsom)
Baca 10 detik
  • Obesitas sentral berisiko lebih tinggi dibandingkan obesitas umum; penilaiannya menggunakan lingkar perut di atas 90 cm.
  • Lemak perut terkait sindrom metabolik seperti tekanan darah tinggi dan gula darah abnormal, meningkatkan risiko penyakit kronis.
  • Penanganan obesitas sentral memerlukan perubahan pola pikir jangka panjang serta perbaikan pola makan dan aktivitas fisik.

Setelah itu, barulah pola makan diperbaiki sesuai usia dan kebutuhan tubuh, dengan mengurangi gula, garam, dan lemak serta meningkatkan konsumsi buah dan sayur. 

"Mindset yang harus dibangun adalah ini 'turning point saya, saya mau berubah.' Kalau nggak ada ini, mau sebagus apa pun programnya tidak akan masuk," tegasnya.

Lebih lanjut, Mirza menyampaikan bahwa pada usia muda, metabolisme yang masih baik memungkinkan berat badan terkoreksi lebih cepat ketika pola makan dan aktivitas fisik diperbaiki.

Namun pada usia di atas 40 tahun, metabolisme melambat sehingga diperlukan strategi tambahan seperti pengaturan jendela makan atau Intermitten Fasting (IF). 

Baca Juga:Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan

Meski demikian, ia menekankan bahwa setiap intervensi harus bersifat personal dan didampingi tenaga profesional. Pasalnya kondisi kesehatan setiap individu berbeda.

Terakhir, Mirza menyampaikan bahwa tanpa perubahan gaya hidup yang konsisten, kondisi ini dapat berkembang menjadi berbagai penyakit kronis yang mengancam kualitas hidup. 

"Apa yang kita investasikan ke dalam tubuh kita hari ini, itulah yang akan kita tuai sebagai penyakit atau kesehatan di masa depan," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak