- Pesantren Darul Mukhlisin di Aceh Tamiang bangkit pascabanjir berkat sinergi pemulihan dengan Kementerian Pekerjaan Umum.
- Material sisa banjir seperti kayu besar akan diolah untuk membangun kembali rumah warga terdampak dan benteng penahan banjir.
- Pemerintah berjanji membersihkan total area pesantren serta membantu pengadaan fasilitas penting seperti komputer dan tempat tidur.
Ia meyakini, jika kayu-kayu itu tidak tertahan, dampak kerusakan bisa jauh lebih parah, bahkan menghancurkan desa-desa tetangga. “Kalau seandainya kayu ini lepas semua, kemungkinan tiga sampai empat desa lagi yang hancur,” katanya.
Namun, di tengah kengerian itu, ada kabar baik: seluruh santri dan warga sekitar berhasil menyelamatkan diri.
"Santri kami Alhamdulillah semua selamat. Termasuk penduduk desa sini juga selamat,” ucap Ichsan, menjelaskan bahwa evakuasi berjalan aman karena kenaikan air terjadi secara bertahap.
“Airnya naik step by step, jadi semua sempat naik ke atas, ke rumah pendiri yayasan. Waktu air tinggi itu sudah tidak ada orang lagi di bawah,” jelasnya.
Baca Juga:Sororti Gajah Bantu Bersihkan Sisa Bencana, Guru Besar UGM Sebut Berisiko pada Kesehatan Satwa
Kini, di atas lahan seluas lima hektare, Pondok Pesantren Darul Mukhlisin perlahan bangkit. Area-area vital seperti lapangan olahraga dan area upacara mulai ditata kembali, siap untuk difungsikan seperti sediakala.
“Tetap kita fungsikan seperti awal,” ujar Ichsan, penuh harap. Ia menyampaikan permohonan agar dukungan dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PU, terus berlanjut.
“Harapan kami, kami sangat-sangat perlu bantuan dari Kementerian PU sampai kami bisa proses belajar mengajar seperti biasa,” tukasnya, menegaskan bahwa pemulihan ini adalah sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan berkelanjutan.