SuaraJogja.id - Pelacakan pelaku penembakan Pos Polisi Siluwok yang ditembak orang tak dikenal terus dilakukan Kepolisian Resor Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kasubag Humas Polres Kulon Progo AKP Sujarwo mengatakan, tim sudah melakukan penyelidikan dengan memeriksa tiga saksi dan memeriksa kamera pengintai (CCTV) terkait dengan penembakan Pos Polisi Lalu Lintas Siluwok di Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih.
"Kami masih melakukan penyelidikan melacak ke arah mana pelaku melarikan diri," katanya seperti dilansir Antara, Jumat (5/7/2019).
Ia mengatakan, aktivitas lalu lintas di tempat kejadian perkara tidak ada perubahan, baik penjagaan di pos polisi tetap jalan.
Baca Juga: Ini Besaran Lubang Akibat Tembakan Peluru Gotri di Pos Polisi Siluwok
"Kami tetap melakukan aktivitas biasa, karena menjadi kewajiban kita melayani masyarakat. Itu bukan hambatan kami dalam melayani masyarakat," katanya.
Sujarwo mengimbau kepada masyarakat tidak perlu takut dan resah sengan kejadian tersebut.
"Kami dari kepolisian, yang didukung penuh TNI akan memberikan jaminan keamanan, dan keselamatan kepada masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, penembakan Pos Polisi Lalu Lintas Siluwok Jalan Yogyakarta-Purworejo Kilometer 35 yang ditembak orang tidak dikenal terjadi pada Kamis (4/7) Pukul 04.00 WIB.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan berdasar analisis yang dilakukan, penembakan tersebut diduga menggunakan airsoft gun. Namun sudah tidak menggunakan peluru aslinya, karena proyektil yang ditemukan berupa gotri.
Baca Juga: Polisi Akan Buka Rekaman CCTV Cari Pelaku Penembakan Pos Polisi Siluwok
"Tembakannya tidak terlalu keras, terbukti dari kaca, dan proyektil ditemukan di luar pos polisi. Tembakan tidak keras, sehingga hanya kaca pecah," kata Hadi.
Namun, ia mengatakan peristawa ini mengganggu ketenangan dan juga menyebarkan teror.
"Kami akan intensifkan pencarian pelakunya. Sudah ada beberapa saksi yang kami mintai keterangan terkait dengan peristiwa tersebut yang melihat, kemudian kami identifikasi kendaraan yang digunakan, dan ciri-ciri orang yang diduga melakukan perbuatan tersebut," katanya.
Untuk diketahui, dalam aksi penembakan tersebut, pelaku menggunakan peluru gotri dengan gaya pegas yang kuat sehingga menjadikan barang seperti tertembak. Hadi mengemukakan, pihaknya akan menanyakan ke Perbakin, jenis peluru dan senjata ini seperti apa, mematikan atau tidak.
"Nanti kami akan tanyakan ke Perbakin," katanya.
Berita Terkait
-
Fakta Baru Pria Penyandera Anak di Pospol Pejaten, Indra Diduga Siksa hingga Cabuli Bocah Zp
-
Detik-detik Menegangkan Penyelamatan Bocah 4 Tahun dari Ancaman Pisau Pelaku di Pos Polisi Pejaten
-
Gegara Halusinasi Pakai Sabu, Pria Paruh Baya Tega Sekap Anak Perempuan di Pos Polisi
-
Ngeri! Sandera Balita di Pos Polisi Pejaten, Pelakunya Ternyata 'Halu' usai Nyabu
-
Leher Dikalungi Pisau, Aksi Nekat Kakek-kakek Sandera Anak di Pos Polisi Pejaten, Apa Motifnya?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu