SuaraJogja.id - Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan beragam jenis transportasi menuju ke bandara baru di Kulon Progo, Yogyakarta International Airport (YIA).
Moda transportasi yang disiapkan, salah satunya adalah kereta api. Nantinya keberadaan kereta api tersebut akan menghubungkan Stasiun Maguwo Yogyakarta menuju ke Stasiun Wojo Purworejo sepanjang 49,1 km.
Untuk jalur kereta, Pemda DIY telah membebaskan lahan sepanjang lebih dari 5 Km atau seluas 15 hingga 20 hektar. Jalur kereta tersebut akan melewati sejumlah desa seperti Desa Kedundang, Kaligintung, Kalidengen dan Kulur di Kecamatan Temon. Desa-desa tersebut terdampak pembangunan jalur kereta di persimpangan Stasiun Kedundang.
"Pembebasan tanahnya relatif sudah selesai, termasuk yang PA (paku alam-red) ground. Yang relokasi juga sudah dibangunkan rumahnya," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Gatot Saptadi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (8/7/2019).
Baca Juga: Cerita Nani, Dua Kali Tergusur Proyek Fasilitas Penunjang Bandara YIA
Dengan adanya kereta, maka perjalanan ke bandara akan lebih cepat. Berdasarkan data dari PT KAI, perjalanan kereta ke bandara menghabiskan waktu sekitar 50 menit. Perjalanan kereta melewati dua stasiun lain seperti Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Wates. Tiket kereta dipatok sebesar Rp 30.000 hingga Rp 40.000.
Jadwal perjalanan KA Bandara YIA Kulon Progo antara lain berangkat pukul 10.40 WIB di Stasiun Maguwo, pukul 10.52 WIB di Stasiun Yogyakarta, pukul 11.15 WIB di Stasiun Wates dan tiba di Stasiun Wojo pukul 11.26.
Kemudian, dari Stasiun Wojo berangkat pukul 14.04 WIB, Stasiun Wates 14.47 WIB, Yogyakarta 14.46 dan tiba di Stasiun Maguwo pukul 14.55 WIB.
Selain kereta juga disediakan transportasi lain seperti Damri dan taksi. Untuk bus Damri menuju bandara dikenakan tarif sebesar Rp 40.000.
"Waktu keberangkatan kereta dan Damri sesuai dengan jadwal penerbangan," ungkapnya.
Baca Juga: Keluh Kesah Sopir Taksi Konvensional Bandara YIA karena Taksi Online Eksis
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia