SuaraJogja.id - Pemilik sekaligus Pendeta Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Tigor Yunus Sitorus (49) mengakui awal pendirian bangunan yang terletak Bandit Lor RT 34, Desa Argorejo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut hanya sebagai rumah tinggal.
Sitorus menceritakan sebelum membeli tanah ia sempat tinggal mengontrak di daerah tersebut sejak 1997. Kemudian dari tanah yang ia beli mulai dibangun rumah bagian belakang untuk dijadikan tempat ibadahnya beserta kerabat.
Menurut dia, karena sering dijadikan tempat ibadah, warga merasa tidak senang dan rumahnya pun dirusak. Alasannya warga menganggap bangunan tersebut sebagai gereja bukan rumah tinggal.
"Bagian belakang dulu dipersoalkan oleh warga, waktu itu, bangunan ada yang dirusak. Tetapi tidak tahu siapa yang merobohkan, lalu saya laporkan ke RT, RT koordinasi dengan dukuh lalu dapat panggilan dari kelurahan untuk klarifikasi," ujar Sitorus saat ditemui Selasa (9/7/2019).
Lantaran itu ia bersama istri dan anak dipanggil menuju kelurahan untuk mediasi. Sesampai di kelurahan, Sitorus mengaku dicecar banyak pertanyaan. Ia pun mengaku terpaksa menandatangani surat pernyataan yang tidak ditulisnya sendiri.
“Saya merasa dalam tekanan dan disuruh membuat surat pernyataan yang sebenarnya bukan saya yang membuat, hanya diwawancarai, yang ngetik bukan saya. Kesepakatan administrasi, waktu pertemuan itu poin-poin itu sudah disebutkan bahwa tidak boleh untuk ibadah, tidak boleh untuk sekolah minggu," ujarnya.
Sitorus beralasan rumah tersebut dijadikan tempat ibadah lantaran belum ada gereja yang berdiri di daerah Sedayu. Sehingga rumah tersebut dijadikan rumah tinggal sekaligus rumah ibadahnya bersama keluarga.
"Sebenarnya saya tertekan secara psikologis terlebih jumlah kami sedikit atau minoritas. Di bangunan yang sudah berdiri ini kami tinggal sekaligus kami beribadah kucing-kucingan dengan warga. Kalau dulu dianggap ini gereja saya aminkan. Terbuktikan sekarang terwujud," kata Sitorus.
Awal Menjadi Gereja
Baca Juga: Perusak Gereja Katolik Denpasar Sempat Menangis dan Memeluk Salib
Seiring berjalannya waktu, jemaah semakin banyak, bahkan mencapai 50 orang, tidak hanya dari kalangan keluarga Sitorus sendiri. Ia berjuang agar rumah tinggal tersebut benar-benar menjadi gereja.
Hingga pada 2016 ketika ada pemutihan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemerintah Kabupaten Bantul, Sitorus mulai mengurus izin terhadap bangunan tersebut sebagai rumah ibadah setahun setelahnya yakni pertengahan April 2017.
"Setelah dua tahun baru IMB keluar, Tepatnya tanggal 15 Januari 2019 kemarin, izinnya gereja. Kami punya 50 jemaah dan beribadah secara rutin tiap Minggu jam 08.00 pagi," katanya.
Selain dijadikan tempat beribadah, gereja yang awalnya adalah rumah tempat tinggal itu juga dijadikan tempat silaturahmi politik terutama saat pilpres kemarin.
"Kemarin saat pilpres ada sosialisasi KPU di sini, untuk umat Kristen," katanya lagi.
Meski ada penolakan, Sitorus menyatakan akan tetap mempertahankan gerejanya agar menjadi rumah ibadah.
"Ibadah tetap lanjut, nanti kita akan bekerja dengan aparat keamanan untuk menjaga jemaah," imbuh Sitorus.
Kontributor : Rahmad Ali
Berita Terkait
-
Warga Tolak Rumah Jadi Tempat Ibadah di Bantul, Yunus Akui Ditekan
-
Sekda DIY: Bila Pendirian Gereja Ada IMB, Tidak Ada Alasan Menolak
-
Rumah Alih Fungsi Jadi Gereja, Warga Argorejo Bantul Protes
-
Muslih Luka Parah Dianiaya Dekat Gereja, Polisi Tangkap Pelakunya
-
Pura-pura Jadi Lelaki, Wanita Ini Mencopet saat Pengajian Habib Syech
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo