Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 17 Juli 2019 | 18:28 WIB
SP, guru SD ditangkap terkait aksi begal payudara ke turis wanita di Yogya. (Suara.com/Rahmad Ali)

SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Rahardjo menyatakan maraknya aksi pelecehan seksual di tempat umum yang terjadi beberapa hari terakhir mencoreng citra pariwisata kota tersebut. Apalagi korbannya aksi kriminal itu salah satunya merupakan wisatawan asing.

Padahal DIY sebagai Kota Pariwisata, harus mengedepankan sapta pesona.

"Namun dengan munculnya kasus (begal payudara) ini sama saja membuat Yogya jadi terlihat tidak aman, nyaman apalagi ramah," jelasnya, Rabu (17/7/2019).

Singgih berharap kasus tersebut tidak akan terulang lagi di kemudian hari. Semua pihak, tidak terkecuali masyarakat diharapkan ikut berperan dalam menjaga lingkungan.

Baca Juga: Aksi Cabul Terhadap Turis Asing, Coreng Nama Prawirotaman di Mancanegara

Dinas Pariwisata DIY tidak pernah berhenti untuk mensosialisasikan sapta pesona. Selain itu mendorong setiap kawasan di kota ini sebagai destinasi wisata.

"Bila semua pihak memiliki kesadaran untuk menjaga tempatnya sebagai destinasi wisata maka mereka akan menjaganya untuk memberikan rasa aman," ujarnya.

Singgih menambahkan, Dinas Pariwisata DIY mencoba berkoordinasi dengan dinas kebudayaan provinsi untuk membentuk pola masyarakat yang sadar sapta pesona. Sebab kebudayaan juga lekat dengan dunia pariwisata.

"Masyarakat yang berbudaya itu juga sadar akan sapta pesona, ini yang kemudian coba kami kerjasamakan dengan dinas kebudayaan untuk terus disosialisasikan," katanya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Abang Cilok Lecehkan Perempuan di Malioboro, Mahasiswi Teriak saat Diremas

Load More