SuaraJogja.id - Desas-desus potensi terjadinya gempa bumi besar atau megathrust beramplitudo 8,8 SR dan tsunami setinggi 20 meter di Pantai Selatan Jawa merugikan dunia pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo berharap kesimpangsiuran isu tersebut harus segera dihentikan agar wisatawan tidak takut datang ke Kota Pariwisata ini.
Bila isu ini semakin liar, ia mengkhawatirkan bakal mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Namun, dia berharap dunia pariwisata tetap optimis dalam mendatangkan wisatawan ke kota pelajar tersebut. Apalagi sepanjang pantai selatan di DIY juga sudah disiapkan mitigasi bencana.
"Kalau kita pesimis, akan jadi hambatan dalam mengembangkan pariwisata yang sudah kita lakukan. Yang penting kita tetap harus waspada karena siapa yang bisa tahu kapan datangnya bencana. Jangan sampai isu (megathrust dan tsunami) ini merugikan kita sendiri," ungkap Singgih pada Sabtu (20/7/2019).
Baca Juga: Potensi Tsunami di Selatan Jawa, Menko Luhut: Selat Sunda Juga
Menurut Singgih, pemerintah Kabupaten di Gunung Kidul, Bantul maupun Kulon Progo sudah melakukan mitigasi bencana di sepanjang kawasan wisata pantai selatan DIY. Diantaranya pemasangan penanda early warning system, jalur evakuasi dan lainnya.
Warga di kawasan pantai pun terus diedukasi untuk selalu memiliki kesadaran mitigasi bencana, baik antisipasi maupun beradaptasi dengan alam. Termasuk memberikan aturan tegas bagi para pedagang di kawasan pantai selatan.
"Para pemilik warung dilarang mendirikan bangunan di seratus meter dari bibir pantai. Selain antisipasi ombak laut juga agar wajah pantai tidak tertutup warung. Wisatawan datang ke pantai kan untuk lihat pantai," katanya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Pantai Selatan Jawa Berpotensi Tsunami 20 Meter, JK: Masyarakat Harus Siap
Berita Terkait
-
Dana Keistimewaan DIY Lahirkan 4 Film Pendek, Siap Menggugah Hati dan Pikiran!
-
Penjara Prancis Diserang dengan Senjata Otomatis: Tanggapan Keras atas "Tsunami" Narkoba
-
Nyawa Taruhannya, Radio Ini Lawan Junta Myanmar dari Bawah Tanah: Kisah Pendiri Federal FM
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
Jangan Panik! Ini Kunci Selamat dari Dahsyatnya Gempa Bumi: Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi
Terpopuler
- Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
- Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
- 1 Detik Resmi Jadi WNI, Pascal Struijk Langsung Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia di Liga Inggris
- Mobil Bekas Toyota di Bawah Rp100 Juta: Pilihan Terbaik untuk Kantong Hemat
- Sudahlah Lupakan Elkan Baggott, Pemain Berdarah Jakarta Ini Lebih Niat Bela Timnas Indonesia
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Ciro Alves Tinggalkan Persib Bandung, Tulis Pesan Menyentuh Ini
-
Ong Kim Swee Sudah Hubungi Saddil Ramdani, Persib Ditikung Persis Solo?
-
Prediksi Persis Solo vs Persita Tangerang: Momentum Pasukan Laskar Sambernyawa
-
Geely Indonesia Beri Sinyal Kuat Akan Perkenalkan Geome Xingyuan di GIIAS 2025
-
LDA Keraton Solo: Wacana Pembentukan DIS Sempat Diajukan ke MK
Terkini
-
KUR BRI Capai Rp42 Triliun, 975 Ribu UMKM Telah Memperoleh Bantuan
-
Kamandalu Ashitaba, UMKM Binaan BRI Siap Go Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Romo Bobby dan Kenangan Bersama Paus Fransiskus: Salju di Musim Panas Dunia
-
Jabatan Penting di Sleman Segera Diisi, Bupati Sleman Prioritaskan Eselon 3 dan 4
-
Bupati Sleman "Diwanti-wanti" Sultan: Pesan Mendalam di Balik Gelar Baru dari Keraton Yogyakarta