Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Sabtu, 27 Juli 2019 | 07:31 WIB
MTR, pria pengangguran asal Timor Leste yang terlibat kasus pembunuhan Joao Bosco. (Suara.com/Putu).

SuaraJogja.id - Pihak kepolisian sempat kesulitan dalam mengidentifikasi mayat Warga Negara Asing (WNA) Joao Bosco Batista yang ditemukan tewas di Cemoro Sewu, Magetan Jawa Timur pada 14 Juli lalu. Sebab tubuh mahasiswa salah satu kampus swasta di Yogyakarta itu sudah tidak utuh.

Joao Bosco dinyatakan hilang pada 2 Juli 2019, kemudian korban baru diketemukan pada 14 Juli 2019. Diperkirakan sebelum ditemukan warga, korban yang diduga dibunuh teman-teman senegaranya tersebut juga sudah meninggal lama.

"Kalau lihat kondisi mayat tidak utuh, sudah meninggal lama. Identifikasi pun susah karena sidik jarinya sudah tipis dan beberapa organ tubuh hilang," papar Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo di Polda DIY, Jumat (26/7/2019).

Menurut Hadi, kerusakan organ tubuh juga sempat menyulitkan pihak kepolisian dalam menangkap tersangka.

Baca Juga: Bikin Geger! 15 Siswi SMKN 4 Yogyakarta Kesurupan Saat Ikut MOS

MTR, pria pengangguran asal Timor Leste yang terlibat kasus pembunuhan Joao Bosco. (Suara.com/Putu).

Namun setelah merunut Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi, sejumlah nama sudah dikantongi polisi selain satu orang yang sudah tertangkap pada 18 Juli 2019 lalu.

Alat bukti berupa pakaian korban dan mobil rental yang dipakai membawa mayat korban pun sudah diamankan polisi. Dari barang bukti dan satu tersangka yang sudah ditangkap, polisi tengah mendalami kasus tersebut untuk segera menangkap pelaku lain.

"Namun kami belum bisa menyebutkan nama-nama tersangka lain karena masih dalam penyelidikan dan penyidikan. Ditakutkan bila disebutkan nanti malah menghilangkan barang bukti," jelasnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga: Ingin Keliling Dunia Naik Land Rover, Michael Rule Terperosok di Yogyakarta

Load More