SuaraJogja.id - Budi Setiyanto, dosen Universitas Gadjah Mada yang tewas gantung diri di Padukuhan Nyutran MG II/1424 RT/RW 55/17 Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, ternyata memiliki prestasi mumpuni.
Seperti dikutip Suara.com dari laman situs UGM, Jumat (16/8/2019), Budi yang tercatat sebagai dosen teknik elektro itu merupakan salah satu orang yang menyelesaikan program doktor paling singkat.
"... sementara program Doktor diraih oleh Budi Setiyanto dari Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, yang berhasil meraih gelar Doktor dalam waktu 3 tahun 4 bulan 13 hari," demikian dikutip dari situs UGM.
Bukan cuma itu, Budi Setiyanto juga mendapatkan predikat cum laude dengan indeks prestasi kumulatif 4,00 ketika menempuh program studi doktor teknik elektro di fakultas teknik UGM.
Baca Juga: Dosen Teknik Elektro Gantung Diri, UGM: Korban Memang Sudah Sakit
"... satu diantaranya memiliki waktu studi paling singkat yaitu diraih Budi Setiyanto dari Program Studi Doktor Teknik Elektro, Fakultas Teknik, yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif 4,00 sekaligus berpredikat Cum Laude," demikian tertulis di situs UGM.
Prof. Ir Nizam, selaku Dekan Fakultas Teknik UGM, membenarkan prestasi Budi Setiyanto dalam artikel di laman situs UGM tersebut.
"Iya itu benar beliau," ujar Nizam saat dihubungi Suara.com.
Nizam mengatakan Budi Setiyanto baru mendapatkan gelar doktor pada 2018 kemarin. Budi Setiyanto merupakan lulusan doktor paling cepat di angkatannya.
Terkait predikat cum laude yang diraih Budi Setiyanto, Niza juga membenarkan bahwa almarhum meraih nilai IPK 4,00.
Baca Juga: Depresi, Dosen Teknik Elektro UGM Gantung Diri
UGM membenarkan
UGM membenarkan bahwa Budi Setiyanto yang ditemukan meninggal dunia setelah gantung diri adalah bagian dari civitas akademika UGM.
"Benar beliau (Budi Setiyanto) di data kepegawaian adalah dosen teknik UGM," kata Kepala Humas dan Protokol UGM Iva Ariani kepada Suara.com saat dihubungi, Kamis (15/8/2019)
Iva menambahkan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari civitas akademika UGM yang bersangkutan memang sudah mengalami gangguan kesehatan akhir-akhir ini.
"Berdasarkan informasi dari teman-teman beliau memang sudah mengalami gangguan kesehatan, sudah sakit," kata Iva
Iva menambahkan Budi masih aktif mengajar di Fakultas Teknik Elektro UGM sejak 1991 hingga sekarang. Terkait penyebab meninggalnya Budi yang diduga akibat depresi, pihaknya kata Iva, belum bisa berkomentar dan masih berkomunikasi dengan pihak kepolisian.
"Untuk kasusnya seperti apa dan bagaimana kami belum tahu dan belum bisa memberi komentar. Saat ini pihak Fakultas sudah berkomunikasi dengan polisi," ujarnya
Seperti diwartakan sebelumnya, Dosen Teknik Elektro UGM, Budi Setiyanto ditemukan gantung diri di rumahya, Nyutran, MG 2 / 1424 Rt 055 RW 17, Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta, Kamis (15/8/2018) sekitar pukul 11.00 WIB. Korban yang berusia 55 tahu itu diperkirakan melakukan aksinya tersebut antara pukul 10.00 hingga 10.30 WIB.
Kapolsek Mergangsan, Tri Wiratmo mengungkapkan jasad Budi ditemukan adiknya, Yuli Setiyanti dan suami Yuli, Suparno. Saat itu mereka baru pulang dari warung. Budi melakukan aksi gantung diri dengan tali tambang di teras rumahnya.
"Iya korban ditemukan sudah meninggal dunia menggantung di teras rumah belakang. Ditemukan sama adiknya dan suami adiknya," ujarnya.
Berita Terkait
-
Pendidikan-Karier Yonanda Frisna Damara, Vokalis NDX AKA Dikecam usai Dinilai Rendahkan Perempuan
-
Minta KPK Telepon Dulu Koruptor Target OTT, Uceng UGM Sindir Ide Anggota DPR Hasbiallah: Wow Blowing Mind Banget!
-
Segini Tarif Manggung NDX AKA: Viral Rendahkan Perempuan Saat Konser di UGM, Tuai Kecaman
-
NDX AKA Tuai Kecaman, Sindir Cewek Murahan Hingga Check in di Hotel Saat Manggung di UGM
-
Anies Baswedan Pamer Cerita saat Kuliah di UGM Bareng Pramono Anung, Warganet: Jokowi Mana Punya
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir