Kepala Rutan Pajangan Bantul, Soleh Joko Sutopo mengatakan pengalaman MP ini memang cukup unik dan jarang terjadi. Namun demikian, Soleh mengatakan MP menjadi salah satu dari 74 warga binaan pemasyarakatan yang mendapat remisi karena berkelakuan baik selama menjalani hukuman.
Soleh mengatakan semua yang mendapat remisi di Rutan Pajangan Bantul lamanya bervariasi mulai dari satu bulan hingga dua bulan. Sementara dari semua narapidana yang mendapat remisi, sebagian besar adalah kasus pencurian, penggelapan, dan penyalahgunaan obat terlarang.
Ia mengatakan remisi merupakan hak setiap warga binaan yang harus diberikan selama memenuhi syarat.
“Sebenarnya selama warga binaan pemasyarakatan berkelakuan baik mereka sudah tahu besaran remisi yang didapat melalui layanan informasi remisi berbasis teknologi informasi. Layanan remisi di Rutan Bantul sudah sangat terbuka,” kata Soleh.
Soleh mengatakan informasi hak remisi dan cuti bersyarat bagi warga binaan pemasyarakatan itu bisa diakses oleh keluarga warga binaan di ruang tunggu rutan. Bahkan pihak keluarga bisa mengetahui sejak kapan warga binaan masuk rutan, bagaimana kelakuan selama dalam Rutan, kapan mendapat remisi, dan berapa kuota remisi yang didapat.
Baca Juga: Tiga Napi Kasus Korupsi yang Mendekam di Lapas Wanita Malang Dapat Remisi
Sistem informasi remisi yang terbuka itu, kata Soleh, merupakan bagian dari upaya manajemen Rutan Kelas IIB Bantul dalam membangun zona integritas menuju wilayah bebas korupsi, adanya kepastian hukum, baik kepastian layanan remisi, layanan cuti bersyarat, pembebasan bersyarat, cuti bersama, maupun cuti menjelang bebas.
Wakil Bupati Abdul Halim Muslih mengatakan pemberian remisi tidak hanya dimaknai sebagai pemberian hak warga binaan namun apresiasi negara terhadap warga binaan yang sudah menunjukan perubahan perilaku, memperbaiki kualitas, dan meningkatkan kompetensi diri dan mengembangkan keterampilan agar dapat hidup mandiri.
“Melalui pemberian remisi diharapkan semua warga binaan pemasyarakatan agar selalu patuh dan taat pada hukum atau norma yang ada sebagai bentuk tanggung jawab baik pada Tuhan maupun sesama manusia,” kata Halim.
Berita Terkait
-
Kate Middleton Ungkap Kankernya dalam Tahap Remisi, Sebut Pernah Jalani Perawatan di Rumah Sakit Ini
-
Tak Genap 6,5 Tahun, Harvey Moeis Diperkirakan Bebas Bersyarat Tahun 2027 walau Rugikan Negara Rp300 T
-
15 Ribu Napi Dapat Remisi Natal, Negara Hemat Rp8,19 Miliar
-
15.807 Narapidana Terima Remisi Khusus Natal 2024, Ratusan Langsung Bebas!
-
Pesan Psikolog Lita Gading untuk Jessica Wongso yang Bebas Bersyarat: Jangan ke Luar Negeri
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga