SuaraJogja.id - Jaksa fungsional Kejari Kota Yogyakarta, ES yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Senin (20/8/2019) karena kasus suap Rp 100 juta bersama sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) Kota Yogyakarta ternyata sebelumnya izin ke pimpinan.
ES tidak masuk kerja pada Senin karena menjenguk anaknya yang sakit di Solo.
"ES beralasan ijin tidak masuk kerja karena anaknya sakit di Solo," ujar Ninik Rahma Dwihastuti, Kasi Penerangan Hukum Kejati DIY di Kantor Kejati DIY, Selasa (20/8/2019) siang.
Menurut Ninik, karena ijin dengan alasan pribadi maka kasus suap tersebut dipastikan merupakan perbuatan pribadi.
Baca Juga: Buntut OTT Jaksa di Yogyakarta, KPK Segel Kantor Milik Kontraktor di Solo
Kejati DIY dan Kejari Kota Yogyakarta tidak ada sangkut pautnya dengan kasus tersebut
Namun Ninik meminta maaf kepada masyarakat atas kasus yang menimpa anggotanya tersebut.
Kasus OTT yang baru pertama kali terjadi di Yogyakarta tersebut membuat masyarakat jadi tidak nyaman.
"Kami prihatin atas kejadian ini dan mohon maaf pada masyarakat atas ketidaknyamaan ini. Kronologinya masih menunggu pusat," kata dia.
Diketahui, KPK telah menangkap empat orang termasuk anggota Kejari Yogyakarta berinisial ES terkait suap untuk pengawasan terkait Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat-Daerah (TP4D).
Baca Juga: Forpi Sesalkan Pejabat di Yogyakarta Terjaring OTT KPK
Dalam operasi senyap tersebut KPK menyita uang Rp 100 juta. Hingga kini, 4 orang yang ditangkap itu masih diperiksa secara intensif untuk menentuka status hukum mereka dalam kasus tersebut.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Akui Anggotanya Kena OTT KPK, Kejati DIY: Perbuatan Pribadi
-
Kontraktor Kena OTT KPK di Yogya Ternyata Anak Eks Manajer Persis Solo
-
Tiba di Jakarta, 5 Orang Terjaring OTT di Yogya Kini Diperiksa di KPK
-
Pejabat Yogyakarta Terjaring OTT KPK, Ini Komentar Sultan
-
Buntut OTT Jaksa di Yogyakarta, KPK Segel Kantor Milik Kontraktor di Solo
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Cilok vs Otak Cerdas Anak: Wali Kota Yogyakarta Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Mandiri Sahabat Desa Fokus pada 200 Keluarga Risiko Stunting di Yogyakarta
-
Raja Ampat Darurat Tambang? KLHK Investigasi 4 Perusahaan, Kolam Jebol Hingga Izin Bodong
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?