SuaraJogja.id - Seorang satpam sebuah kafe di Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta yang diketahui bernama Waluyo (54) ditemukan gantung diri di ruang rapat kafe tersebut.
Temuan mayat tersebut sontak membuat geger warga setempat, lantaran sebelumnya Waluyo menusuk pemilik kafe dan membakar kafe akibat dipecat dari pekerjaannya.
Kapolsek Prambanan Kompol Rini Anggraini mengatakan korban ditemukan tergantung dan diturunkan anaknya sendiri.
"Saat ditemukan korban sudah dalam posisi meninggal tergantung. Yang menurunkan jenasah adalah anaknya sendiri karena menunggu tim identifikasi polres Sleman yang tak kunjung datang," kata seperti diberitakan Krjogja.com-jaringan Suara.com pada Jumat (4/10/19).
Baca Juga: Sadis! Tak Terima Dinasehati, Remaja 16 Tahun Tusuk Ayahnya Sampai Tewas
Rini mengemukakan, anak korban yang mengetahui ayahnya meninggal setelah menerima kabar tersebut langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian.
"Saat itu tim identifikasi Polres Sleman sedang dalam perjalanan. Kemudian jenazah korban diturunkan sendiri oleh anaknya. Jenasah sudah di bawa keluar cafe," ucapnya.
Menurut Kanit Reskrim Iptu Sularsihono, jenazah Waluyo dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta untuk dilakukan inafis. Selanjutnya jenazah langsung dipulangkan ke rumah duka Klaten, Jawa Tengah untuk dimakamkan.
Meski begitu, pihak kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan dan melakukan gelar perkara kasus tersebut. Rini menyebut dimungkinkan akan ajukan SP3 karena pelakunya sudah meninggal dunia.
Peristiwa tersebut bermula saat Waluyo menganiaya dan menusuk pemilik kafe tempatnya bekerja pada Rabu (02/10/19) sekira pukul 19.00 WIB. Waluyo melakukan hal tersebut, lantaran pelaku diberhentikan dari pekerjaannya.
Baca Juga: Tusuk Santri di Cirebon hingga Tewas, Pelaku dan Joki Dibekuk Polisi
Korban Sagung Gede Indrawati (51) Warga Damaran, Klaten Jawa Tengah dan satu karyawannya yang turut menjadi korban, Amin Jamjam Siti Supriyaningsih (32) Warga Patuk Gunungkidul. Keduanya mengalami luka tusukan pisau belati pelaku.
"Korban mengalami luka tusuk bagian pinggang, dada, perut dan dagu. Keduanya dilarikan ke RSUD Prambanan guna menjalani perawatan," jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, karyawan kafe yang menyaksikan kejadian tersebut langsung melaporkan kasus penganiayaan ke Mapolsek Prambanan.
Pelaku yang belum sempat diamankan, kembali berulah yakni membakar kafe tempatnya bekerja. Namun, api berhasil dipadamkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan.
"Kejadian sekitar Kamis dini pukul 02.00 WIB setelah penganiayaan. Api berhasil dipadamkam sekitar pukul 04.00 WIB," katanya.
Menurut Sularsihono, dari keterangan karyawan kafe Candra (34) mengatakan sebelum kejadian, pihaknya sedang melangsungkan rapat evaluasi terhadap para karyawan.
"Sebelum rapat, Waluyo terlibat adu mulut dengan karyawan kafe lain," katanya.
Setelahnya, Waluyo masuk ke ruang rapat. Pelaku berusaha menusuk pemilik kafe menggunakan pisau belati. Sementara, beberapa orang saksi yang tak lain karyawan setempat lantas berusaha merebut pisau belati dari tangan pelaku.
"Sebelum pisau direbut, pelaku justru menempelkan pisau itu ke lehernya sendiri sambil berkata 'lebih baik saya bunuh diri dari pada urusan sama polisi'," tirunya.
Sularsihono mengaku belum mengetahui secara persis pelaku diberhentikan dari pekerjaanya sebagai security. Karena hingga saat ini, korban masih dalam perawatan.
Berita Terkait
-
Tewas di Pohon Warga, Staf RS di Lombok Timur Akhiri Hidup Diduga karena Asmara
-
Nyanyi Lagu Rohani KasihNya Seperti Sungai, Istri Ditusuk Suami Saat Live Facebook di Sumut
-
Cemburu Buta, Pria Diserang Pacar hingga Tewas usai Menyapa Wanita Lain di Jalan!
-
Ibu dan Anak di Karawang Tewas Gantung Diri, Suami Baru Pulang Kerja Langsung Syok Berat
-
Penusukan Brutal di Supermarket oleh Pria Tiongkok, 3 Tewas Belasan Lainnya Terluka
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali