Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 12 Oktober 2019 | 10:40 WIB
Acara Muslim United di Masjid Gede Kauman Yogyakarta tetap berjalan pada Jumat (11/10/2019). [Suara.com/Putu Ayu P]

SuaraJogja.id - Acara Muslim United tetap digelar di Masjid Raya Yogyakarta, atau lebih dikenal sebagai Kagungan Dalem Masjid Gedhe Kauman, meski pemiliknya, Keraton Yogyakarta, tak memberi izin.

Wakil Penghageng I Kawedanan Hageng Punokawan Nitya Budaya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara pun diduga mengomentari hal tersebut.

Melalui story di Instagram, Sabtu (12/10/2019), GKR Bendara memberikan sindiran yang seakan ditujukan untuk Forum Ukhuwah Islamiyah, sebagai penyelenggara.

Putri bungsu Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubawana X itu juga membandingkan reaksi orang-orang yang terlibat jika sikap serupa dilakukan oleh kaum minoritas.

Baca Juga: Putri Sultan Imbau Warga Jogja Tak Ikut Muslim United: Diduga Ada Provokasi

"Acara tanpa izin pengelola dan kepolisian, kalau yang punya gawe kaum minoritas, pasti reaksinya berbeda," tulis GKR Bendara.

Unggahan GKR Bendara - (Instagram/@gkrbendara)

Dirinya juga membandingkan acara yang tetap dilanjutkan tanpa izin dengan konser Sheila on 7 beberapa waktu lalu.

"Sheila on 7 aja dibubarkan karena melampaui batas dari jam yang disepakati," tutupnya.

Pengageng Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono, dalam surat keputusannya nomor 0336/KH.PP/Suro.IX/WAWU.1953.2019, tertanggal 28 September 2019, tidak mengizinkan penggunaan Kagungan Dalem Masjid Gedhe Keraton serta halaman, Ndalem Pengulon, dan alun-alun utara sisi barat untuk acara Muslim United.

Sri Sultan HB X juga juga mengatakan, "Pengulon kan fungsinya bukan untuk seperti itu. (Jadi tidak diizinkan), ya karena fungsinya bukan untuk itu."

Baca Juga: Mendadak Viral, Putri Sultan Yogya Akui Sering Jajan Gorengan Naik Becak

"Saya hanya menjaga keamanan Jogja saja," imbuhnya.

Load More