Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 06 November 2019 | 13:15 WIB
Seorang pedagang baju, Eko Mulyanto, menata lapak daganganya di sisi barat Malioboro, Rabu (6/11/2019). - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Sejumlah pedagang di kawasan Malioboro mengaku siap menyisihkan sebagian pendapatannya untuk memperbaiki guiding blocks rusak di sisi timur dan barat trotoar Malioboro, Kota Yogyakarta. Hal itu tak lain sebagai bentuk kepedulian pedagang merawat lokasi mereka berjualan.

Seorang pedagang baju dan aksesoris, Eko Mulyanto (58), mengaku bersedia patungan untuk membantu membenahi alat bantu difabel yang rusak, tentunya dengan kesepakatan bersama dan keterbukaan terkait dana yang terkumpul.

"Jika harus urunan untuk memperbaiki itu (guiding blocks), kami siap. Apalagi lokasi ini adalah sumber mata pencaharian kami, jadi tidak masalah. Namun nanti harus ada kesepakatan, baik dari para pedagang berapa jumlah iuran, dikumpulkan setiap berapa kali, dan pedagang lain harus menyisihkan pendapatannya," ungkap Eko saat diwawancarai SuaraJogja.id, Rabu (6/11/2019).

Menurutnya, dari jumlah yang nantinya terkumpul, harus ada kejelasan total urunan yang didapat, sehingga biaya perbaikan ini benar-benar tersalurkan untuk semestinya.

Baca Juga: Cerita Ojol Yogyakarta Dikerjai Sosok Aisyah, dari Malioboro Malah Nyasar

"Pedagang di sini kan banyak, jadi yang akan mengelola biaya ini benar-benar terbuka, sehingga tidak ada kesalahpahaman hingga penyelewengan biayanya," tutur dia.

Seorang pedagang baju, Eko Mulyanto, menata lapak daganganya di sisi barat Malioboro, Rabu (6/11/2019). - (SUARA/Baktora)

Eko mengungkapkan, dalam sehari ia bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp300-500 ribu per hari. Jika hari libur panjang, ia bisa meraup hingga Rp1-1,3 juta per hari. Maka, kata dia, menyisihkan biaya perbaikan guiding blocks tidak akan begitu memengaruhi pendapatannya.

"Urunannya pasti sudah disesuaikan, ya harusnya tidak sampai ratusan ribu, karena pedagang di sini jumlahnya lebih dari 100 orang. Yang jelas harus ada keterbukaan soal dana yang terkumpul," ungkapnya.

Saat ini Kota Yogyakarta mulai menata trotoar agar lebih ramah difabel, termasuk yang di Malioboro.

Di sisi lain, Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta mendapati 131 guiding blocks rusak di kawasan Pasar Sore, Malioboro, Kota Yogyakarta. Hal itu diduga karena gerobak-gerobak PKL yang menjadi penyebab saat melintasi trotoar.

Baca Juga: Gantikan Betor, Becak Listrik Bakal Mengaspal di Malioboro Besok

Pemkot Yogyakarta, melalui UPT Malioboro, lantas mengimbau para pedagang dan masyarakat untuk ikut menjaga akses jalan difabel tersebut agar tidak cepat rusak.

Load More