SuaraJogja.id - Polsek Umbulharjo memastikan, korban klitih di Jalan Kenari, Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta telah kembali ke rumah, setelah dilarikan ke Rumah Sakit Panti Rapih karena mengalami luka serius di bagian kepala.
"Sementara ini korban sudah kembali ke rumah. Meski mendapat luka serius di bagian kepala belakang, korban beserta keluarga langsung pulang dan menjalani rawat jalan," kata Kapolsek Umbulharjo Kompol Alaal Prasetyo saat dihubungi SuaraJogja.id, Selasa (26/11/2019).
Alaal menjelaskan, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa batu yang dipakai untuk melukai korban. Pihaknya juga telah mengumpulkan petunjuk yang ada di lokasi kejadian.
"Kami masih mendalami kasus ini. Barang bukti dan petunjuk juga sudah kami amankan. Kami terus perdalam untuk menangkap pelaku-pelaku tersebut," terangnya.
Baca Juga: Stafsus Milenial Jokowi Digaji Rp 51 Juta, Diaz: Saya Lebih Kecil
Hingga sejauh ini, polisi telah mendapatkan petunjuk berupa sepeda motor yang digunakan pelaku. Dari pernyataan saksi mata, pelaku menggunakan motor berjenis KLX dan motor berjenis matic.
"Kesaksian yang kami dapatkan, ada tiga orang yang diduga melakukan penganiayaan tersebut. Keduanya mengendarai motor jenis KLX dan metic. Itu salah satu petunjuk, nantinya kami perdalam lagi hingga menemukan siapa pelaku ini," jelas dia.
Alaal menerangkan, petunjuk lain seperti CCTV yang sekiranya ada di sekitar lokasi kejadian akan sangat membantu. Di lain sisi, beberapa personel telah ditentukan untuk mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sebelumnya diberitakan, klitih kembali terjadi di Yogyakarta. Kali ini aksi penganiayaan tanpa motif itu menimpa seorang warga Pringgolayan, Banguntapan, Bantul. Korban, yang diketahui bernama Magdumbi (71), mengalami luka serius di kepala bagian belakang hingga menerima dua jahitan pada Senin (25/11/2019) pukul 01.00 WIB.
Belakangan kejadian klitih memang kembali marak terjadi di wilayah DIY. Sebelumnya, aksi yang biasa terjadi di jalanan ini tak banyak ditemukan dalam kurun enam bulan terakhir. Sebagai penanggulangan, sejumlah polres dan polsek telah mengerahkan petugas guna melakukan patroli untuk kembali menekan tingkat kejahatan yang terjadi di DIY.
Baca Juga: Semua Orang Bisa Berisiko Terkena PPOK, Ini Gejalanya
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Ironi Sastra Indonesia, Karya Dibanggakan, Penulisnya Merana?
-
UGM Bentuk Tim Komite Etik Terkait Sanksi Akademik Christiano Usai Terlibat Kasus Kecelakaan
-
Viral Pasutri di Sleman Curi HP Demi Susu Balita, Polisi Pertimbangkan Keadilan Restoratif
-
Dedi Mulyadi Ngotot Sekolah Jam 6 Pagi, Komisi X DPR: Jangan Sampai Korbankan Siswa
-
Drama di Pengadilan Negeri Sleman: Gugatan Perdata Ijazah Jokowi Berlanjut, Intervensi Ditolak UGM