SuaraJogja.id - Pedagang buku yang berjualan di Shopping Center Yogyakarta menyebut bahwa buku jenis novel dan buku-buku sosial yang cukup terkenal banyak dibajak dan dijajakan di lokasi tempat mereka berjualan. Hal itu berkaitan juga dengan usia pembeli yang kebanyakan dari anak muda.
"Buku jenis novel dan buku sosial paling banyak dicari pembeli kami. Memang beberapa buku asli dari penerbit dijual dengan harga yang tinggi. Karena beberapa pedagang [di Shopping Center] menjual dengan harga murah, pembeli mencari buku yang sama dengan harga yang murah juga alias bajakan," kata salah seorang perwakilan pedagang, Untung, kepada wartawan, Rabu (27/11/2019).
Pihaknya menuturkan bahwa kebanyakan konsumen yang datang ke Shopping Center adalah anak muda, sehingga dua jenis buku ini menjadi pencarian terbanyak dan dimanfaatkan pengedar tak bertanggung jawab untuk menjual buku bajakannya.
"Karena mereka masih muda dan kebanyakan juga mencari buku-buku tersebut. Selain itu pemintaannya yang besar dan konsumen memilih buku dengan harga murah. Jadi pedagang menjajakannya bukan buku asli, sehingga mau tidak mau buku bajakan kami jual di sini," terangnya.
Untung mengungkapkan, selama ini pedagang kesulitan mendapat akses langsung dari penerbit asli, sehingga pengedar tak bertanggung jawab memanfaatkan kesulitan tersebut untuk menyuplai buku-buku sesuai permintaan konsumen dengan harga jauh lebih murah.
"Harapannya penerbit asli bisa menyuplai langsung buku-buku ini ke toko kami karena sejauh ini kami tidak paham cara untuk bisa mendapat akses itu ke penerbitnya," jelas Untung.
Hal senada diungkapkan Barzen, pedagang toko buku Wacana Baru di lokasi setempat. Ia mengaku, kendala utama pedagang untuk mendapat buku asli karena tak memiliki akses kepada penerbit langsung.
"Bajakan itu kan sudah lama ya kita ketahui, termasuk buku. Sebelumnya memang banyak buku bajakan dijual di sini. Selain harga murah, kami juga sulit mendapat suplai buku asli dari penerbit," terangnya.
Dikabarkan sebelumnya, puluhan buku bajakan disita oleh Konsorsium Penerbit Jogja (KPJ) bersama Polda DIY serta Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Yogyakarta di Shopping Center Yogyakarta, Rabu (27/11/2019). Penyitaan dilakukan dengan negosiasi baik-baik, di mana pedagang buku di lokasi setempat menyerahkan secara sukarela buku bajakan yang mereka simpan.
Baca Juga: Divonis 1,5 Tahun Rehab, Nunung dan Suami Pertimbangkan Banding
KPJ mengungkapkan, aksi nyata memerangi pembajakan buku ini tak berhenti di Yogyakarta. Pihaknya bakal menyasar ke sejumlah lokasi lain yang kerap dimanfaatkan pengedar buku tak bertanggung jawab, yang merugikan pihak penerbit secara materiel karena buku yang diedarkan dijual dengan harga murah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bantul Tolak Sampah dari Luar Daerah: Fokus Benahi Sampah Sendiri, Ini Strateginya
-
Langit Jogja Akan Memerah, Gerhana Bulan Total Minggu Malam Bisa Dilihat Sempurna
-
3 Link DANA Kaget Aktif yang Bisa Diklaim Hari ini untuk Warga Jogja
-
Tol Jogja-Solo Padat Merayap, Lalin Naik Hampir 37 Persen Saat Libur Panjang Akhir Pekan
-
Populasi Kucing Liar Terkendali? Yogyakarta Gencarkan Sterilisasi Gratis di Gedung Pemerintah