Setelah itu, ia rajin mengirim tulisan ke kantor majalah Kembang Brayan, satu majalah berbahasa Jawa di Yogyakarta. Berkat tulisannya itu, ia diterima bekerja dan berhasil meningkatkan oplah menjadi 3.000 eksemplar selama tiga bulan berturut-turut.
Namun, kejayaan Kembang Brayan tak bertahan lama. Lantaran mendadak, Kembang Brayan bangkrut setelah uang perusahaan habis digunakan untuk kepentingan pribadi pemiliknya.
Diminta Mendirikan Perusahaan
Terdengar pintu ruang Abdullah menutup seperti ada orang yang membukanya tapi nyatanya hanya tiupan angin.
Baca Juga: DIY Usul Materi Bahasa Jawa untuk Seleksi CPNS dan Kenaikan Pangkat
“Teman-teman minta saya mendirikan perusahaan sendiri, lah modalnya dari mana orang saya cuma pegawai negeri,” Abdullah melanjutkan obrolan sembari mengenang kegelisahannya dahulu.
Pria yang memiliki tujuh orang putra itu lantas menyebut nama almarhum Koeswandi, seorang pimpinan percetakan ternama di Yogyakarta pada 1970-an. Keduanya kemudian bersepakat mendirikan yayasan bernama Kartika Sakti pada April 1971 untuk membuat terbitan media massa sendiri. Berawal dari modal sendiri, keduanya kemudian membagi tugas, rencananya Abdullah yang akan mengurus redaksi dan Koeswandi bertanggung jawab bagian produksi.
“Modalnya murni dari kami berdua, enggak banyak kok saat itu. Tapi saya sempat jual gelang istri untuk beli kursi dan meja kayu,” kelakar Abdullah.
Rapat demi rapat dijalani hingga muncul ide menerbitkan majalah dengan nama Sum Kuning. Bukan tanpa alasan muncul nama tersebut. Diakui Abdullah, Sum Kuning tengah menjadi perbincangan hangat dan berita nasional di tahun 1970-an.
Kisah Sum Kuning yang dikenal sebagai gadis penjual telur asal Godean berparas ayu berakhir tragis, lantaran disandera dan diperkosa anak-anak pejabat.
Baca Juga: Keren, Ada Angkringan di Jepang, Penjualnya Mahir Berbicara Bahasa Jawa
“Jadi kalau kita jual majalah di jalanan sambil teriak-teriak Sum Kuning... Sum Kuning... pasti orang tertarik. kan dia sedang ramai diberitakan,” kata Abdullah sembari menyunggingkan senyum.
Berita Terkait
-
Sindir Budi Arie Laporkan Majalah Tempo, Fedi Nuril Diwanti-wanti Filmnya Gak Laku usai Cuit 'Jurnalis vs Penguasa'
-
Pengakuan Atiek CB Makin Lancar Berbahasa Jawa Saat Tinggal di Amerika: Aku juga Pengin...
-
2 Contoh Khutbah Jumat Maulid Nabi Bahasa Jawa, Indah dan Penuh Hikmah
-
Contoh Teks Pembawa Acara MC Malam Tirakatan 17 Agustus Bahasa Jawa
-
Contoh Sambutan Ketua RT 17 Agustus Singkat Bahasa Jawa
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025