SuaraJogja.id - Mahasiswa Bantul yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bantul melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Bantul, Senin (9/12/2019). Aksi unjuk rasa ini merupakan bagian dari peringatan hari Antikorupsi yang jatuh pada setiap tanggal 9 Desember.
Setelah orasi berlangsung hampir satu jam lamanya, belum ada anggota atau pimpinan dewan yang menemui para pendemo. Menurut penjelasan dari salah satu pegawai di sekretariat dewan, aksi unjuk rasa tersebut bersamaan dengan diselenggarakannya rapat paripurna tentang pengawasan.
Massa mahasiswa yang jumlahnya hanya belasan ini berusaha mendesak masuk ke dalam gedung dewan, karena tuntutan mereka agar pimpinan dewan menghentikan sidang paripurna dan menemui mereka tidak terpenuhi.
Massa pun bersikeras memaksa agar sidang paripurna DPRD Kabupaten Bantul tersebut dihentikan sementara dan pimpinannya turun menemui mereka, untuk menandatangani petisi berkaitan dengan sikap DPRD Kabupaten Bantul yang menolak kejahatan korupsi.
Baca Juga: Bak Film Action, Kejar-kejaran Warnai Penangkapan Pencuri Mesin Traktor
"Lima menit saja bapak-bapak yang terhormat. Tolong turun ke sini menandatangani petisi," teriak salah seorang pengunjuk rasa.
Ketua PMII Cabang Bantul Ahmad Lutfi Aziz menuturkan, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Bantul ini merupakan bentuk aksi moral dari mahasiswa di Bantul yang menginginkan birokrasi di wilayah Kabupaten Bantul dan juga di Indonesia bersih dari perilaku korupsi. Kedatangan mereka menuntut anggota dewan berkomitmen mendukung gerakan pemberantasan korupsi.
Dirinya mengakui bahwa sampai saat ini di wilayah Kabupaten Bantul belum terdeteksi adanya perilaku korupsi yang dilakukan oleh kalangan birokrat. Namun mendekati hajatan Pemilukada yang sebentar lagi diselenggarakan di Kabupaten Bantul, PMII menengarai potensi korupsi bisa saja terjadi.
"Kami peringatkan kepada anggota DPRD Bantul dan juga para pejabat agar tidak main-main dengan korupsi," tandasnya.
Sekitar satu jam kemudian Ketua DPRD kabupaten Bantul Nur Subiantoro akhirnya menemui mereka. Politikus Gerindra ini mendukung penuh aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut. Dirinya menandaskan, anggota DPRD Kabupaten Bantul tetap berkomitmen untuk menghindari perilaku korupsi.
Baca Juga: Bek Timnas Indonesia U-22 Waspadai Duet Penyerang Vietnam Ini
"Kami anggota DPRD Bantul menolak tegas perilaku korupsi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Massa Pendemo Tolak UU TNI di DPR Dipukul Mundur Aparat, Satu Motor Ludes Terbakar!
-
Rekomendasi Alat Pelindung Diri untuk Demo Mahasiswa: Lindungi Diri dari Gas Air Mata
-
Drama di DPR! Menkumham Dicegat Mahasiswa saat Demo RUU TNI
-
Aksi Ruwatan Kepala Daerah di Akmil Magelang Berujung Represi Aparat, Sejumlah Mahasiswa Luka-luka
-
Respons Mahasiswa soal Tudingan 'Mahasewa' karena Demo Indonesia Gelap
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari