Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 09 Desember 2019 | 14:03 WIB
PMII Bantul demo di depan gdeung DPRD Bantul, Senin (9/12/2019) - (SUARA/Julianto)

SuaraJogja.id - Mahasiswa Bantul yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bantul melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Bantul, Senin (9/12/2019). Aksi unjuk rasa ini merupakan bagian dari peringatan hari Antikorupsi yang jatuh pada setiap tanggal 9 Desember.

Setelah orasi berlangsung hampir satu jam lamanya, belum ada anggota atau pimpinan dewan yang menemui para pendemo. Menurut penjelasan dari salah satu pegawai di sekretariat dewan, aksi unjuk rasa tersebut bersamaan dengan diselenggarakannya rapat paripurna tentang pengawasan.

Massa mahasiswa yang jumlahnya hanya belasan ini berusaha mendesak masuk ke dalam gedung dewan, karena tuntutan mereka agar pimpinan dewan menghentikan sidang paripurna dan menemui mereka tidak terpenuhi.

Massa pun bersikeras memaksa agar sidang paripurna DPRD Kabupaten Bantul tersebut dihentikan sementara dan pimpinannya turun menemui mereka, untuk menandatangani petisi berkaitan dengan sikap DPRD Kabupaten Bantul yang menolak kejahatan korupsi.

Baca Juga: Bak Film Action, Kejar-kejaran Warnai Penangkapan Pencuri Mesin Traktor

"Lima menit saja bapak-bapak yang terhormat. Tolong turun ke sini menandatangani petisi," teriak salah seorang pengunjuk rasa.

Ketua PMII Cabang Bantul Ahmad Lutfi Aziz menuturkan, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Bantul ini merupakan bentuk aksi moral dari mahasiswa di Bantul yang menginginkan birokrasi di wilayah Kabupaten Bantul dan juga di Indonesia bersih dari perilaku korupsi. Kedatangan mereka menuntut anggota dewan berkomitmen mendukung gerakan pemberantasan korupsi.

Dirinya mengakui bahwa sampai saat ini di wilayah Kabupaten Bantul belum terdeteksi adanya perilaku korupsi yang dilakukan oleh kalangan birokrat. Namun mendekati hajatan Pemilukada yang sebentar lagi diselenggarakan di Kabupaten Bantul, PMII menengarai potensi korupsi bisa saja terjadi.

"Kami peringatkan kepada anggota DPRD Bantul dan juga para pejabat agar tidak main-main dengan korupsi," tandasnya.

Sekitar satu jam kemudian Ketua DPRD kabupaten Bantul Nur Subiantoro akhirnya menemui mereka. Politikus Gerindra ini mendukung penuh aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut. Dirinya menandaskan, anggota DPRD Kabupaten Bantul tetap berkomitmen untuk menghindari perilaku korupsi.

Baca Juga: Bek Timnas Indonesia U-22 Waspadai Duet Penyerang Vietnam Ini

"Kami anggota DPRD Bantul menolak tegas perilaku korupsi," ujarnya.

Beberapa saat kemudian Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih juga menemui mereka. Politikus dari PKB ini juga menyatakan komitmennya untuk mendukung para mahasiswa dalam menjaga roh penyelenggaraan birokrasi yang bersih dari perilaku korupsi.

"Korupsi akan melemahkan semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.

Kontributor : Julianto

Load More