SuaraJogja.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DI. Yogyakarta tidak akan menyediakan rest area sepanjang jalan tol trase Jogja-Solo.
Pemprov DIY berencana membagi sebanyak 30 persen untuk usaha nirlaba besar dan 70 persen sisanya untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitar jalan keluar tol di kawasan Sleman.
"Untuk sementara ini rest area di kawasan Jogja tidak ada. Karena gubernur sendiri meminta wisatawan itu keluar ke Yogyakarta (dari tol). Jika disediakan rest area, wisatawan atau pengendara akan berkumpul di sana," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Jogja-Solo dan Jogja-Bawen, Totok Wijayanto kepada wartawan, Jumat (13/12/2019).
Meski tak ada rest area, Totok mengungkapkan jika exit tol nanti bakal dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi warga. Sehingga pengelolaannya akan dijalankan oleh pemda setempat.
"Ketika tidak ada rest area, pengendara pasti akan segera keluar dari tol. Nanti pemda yang akan mengelola bagaimana pengusaha UMKM bisa berjualan di kawasan exit tol. Yang jelas ada pembagian 30 persen untuk usaha nirlaba, sementar 70 persen untuk UMKM," tambah Totok.
Totok menegaskan rencana peniadaan rest area di dalam tol hanya berlaku di kawasan Yogyakarta. Jadi jika pengendara dari arah Yogyakarta ke Solo tetap akan disediakan rest area.
"Jika ke arah Solo, rest area memang ada. Nantinya mulai dari wilayah Klaten rest area akan dibangun," kata dia.
Untuk diketahui, total panjang jalan tol trase Jogja-Solo berkisar 22,5 kilometer. Saat ini Pemrpov DIY masih melakukan sosialisasi pengadaan tanah dengan memverifikasi nama pemilik tanah.
Proyek pembangunan tol tersebut akan melintasi dua kecamatan di Kabupaten Sleman. Dua kecamatan tersebut yakni, Prambanan dan Kalasan.
Baca Juga: Pemprov DIY Janji Ganti Untung Warga Terisolasi Akibat Proyek Tol Jogja
Terdapat lima dusun yang telah dilakukan sosialisi antara lain, Jobohan, Gendukan dan Pelemsari di Kecamatan Prambanan. Sementara Kecamatan Kalasan masih dua dusun yakni, Pondok dan Senden 1.
Berita Terkait
-
Pemprov DIY Janji Ganti Untung Warga Terisolasi Akibat Proyek Tol Jogja
-
30 Rumah Utuh di Desa Selomartani Dipastikan Tergusur Proyek Tol Jogja
-
Banyak Pemilik Tanah Terdampak Tol Jogja di Selomartani Urung Balik Nama
-
Hadapi Lonjakan Kendaraan Saat Nataru, Pemerintah Siapkan Rest Area
-
Selomartani Terdampak Pembangunan Tol Jogja-Solo, Warga Pondok Minta Ini
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
Terkini
-
Korupsi TKD di Sleman: Pembinaan Lurah Gagal? Bupati Angkat Bicara!
-
Lurah Tegaltirto Tersandung Korupsi Tanah Kas Desa, Pemkab Sleman Justru Sebut Siap Beri Pendamping
-
Modus Licik Hilangkan Aset Desa: Mantan Dukuh di Sleman Jadi Tersangka Korupsi Tanah
-
Dramatis! Pembobolan ATM di Yogyakarta Gagal Total, Polisi Buru 2 Pelaku yang Kabur
-
Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata