SuaraJogja.id - Keluarga Waluyo, pemilik rumah yang pada Minggu (22/12/2019) sore ditemukan kerangka manusia di resapan septik tank, Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, memiliki aktivitas yang cukup padat tiap harinya. Bahkan Waluyo dinilai tertutup dengan warga sekitar.
Hal itu diungkapkan ketua RT 7, Dusun Karangjati, Suparno saat ditemui wartawan di tempat berjualannya di Pasar Niten, Senin (23/12/2019).
"Pak Waluyo sendiri memang cukup tertutup selama ini. Di rumah itu, sebelumnya hanya ada empat orang. Dia (Waluyo), istrinya, Edi (anaknya) serta Seli (menantu). Keluarga pak Waluyo ini sebagai pedagang dan petani. Jadi pagi mengantar istrinya berdagang di pasar. Siang dia pulang dan menggarap sawah dan sekaligus mencari pakan untuk ternaknya. Saat malam rumah itu sepi. Tidak ada aktivitas sama sekali," ungkap Suparno.
Pihaknya menuturkan sejak 2009 rumah tersebut mulai terlihat lebih sepi. Hanya ada sedikit penghuni yang keluar masuk, yakni Waluyo dan istri serta anaknya, Edi Susanto.
Baca Juga: Selain di Bantul, Pernah Ada Temuan Kerangka Manusia Ini di Sekitar DIY
"Jadi pada 2006 lalu, mas Edi telah menikah dengan mbak Seli. Mereka menikah muda, memang belum dikaruniai anak. Namun mulai 2009 keadaan rumah terlihat lebih sepi dan warga juga jarang melihat mbak Seli keluar (rumah). Kami kira mbak Seli pulang ke rumah orang tuanya di Kepuh, Yogyakarta. Karena kan masih muda istrinya Edi ini," ungkap Suparno.
Disinggung soal aktivitas Edi Susanto, Suparno menjelaskan jika pemuda yang diketahui berusia 29 tahun itu cukup aktif di kampung. Namun kesehariannya adalah pekerja serabutan dan kadang berjualan burung.
"Berbeda dengan bapaknya (Waluyo), mas Edi cukup aktif di kegiatan kampung. Apalagi saat kumpul dengan pemuda. Pekerjaan dia memang tidak tetap, kadang jadi kuli bangunan dan pernah berjualan burung juga," ungkap dia.
Salah seorang warga setempat, Tugiyem (50) menerangkan istri Edi, Ayu Selisa merupakan warga yang biasa bergaul dengan warga RT 7. Kegiatan PKK dan pengajian di masjid juga ikut dilakukan.
"Dia (Ayu Selisa) seperti warga pada umumnya, jika ada arisan warga dia ikut, pengajian di masjid juga ikut. Tapi apakah dia bekerja atau tidak, saya kurang paham. Tapi interaksi dengan tetangga cukup baik," ungkap Tugiyem.
Baca Juga: Disdikpora Buka Suara Soal Proyek Renovasi SD Bermasalah Temuan DPRD Bantul
Ia menambahkan, sejak Seli tak pernah mengikuti kegiatan rutin pada kurun waktu 2009, Tugiyem tak terlalu memikirkannya. Warga pun menduga jika istri Edi itu sedang berada di rumahnya di Kepuh, Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
-
Penyerahan Sertifikat Wakaf kepada Keluarga Hj. Munifah di MAN 2 Bantul
-
Sukseskan SNPDB 2025/2026: Kepala MAN 2 Bantul Ikuti Sosialisasi
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia
-
Detik-Detik Penemuan Granat Nanas di Sleman, Dari Almari ke Bulak Persawahan
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana