SuaraJogja.id - Salah satu jenis destinasi wisata yang dapat dikunjungi ketika berada di Yogyakarta adalah candi.
Selain candi Prambanan yang lokasinya tak jauh dari kota Yogyakarta, ada pula candi-candi lain seperti Candi Ratu Boko, Candi Kalasan, Candi Sambisari, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, ada juga sebuah candi di daerah Ngemplak, Sleman yang belum terlalu dikenal. Namanya adalah Candi Morangan.
Candi Morangan sebenarnya bukanlah candi yang baru ditemukan. Alih-alih, candi ini sudah ditemukan sejak masa penjajahan dulu.
Baca Juga: Wisatawan Keluhkan Saluran Air di Dalam Area Candi Prambanan Penuh Sampah
Dikutip dari akun Twitter Paniradya Kaistimewan (@PaniradyaJogja), diketahui jika Candi Morangan ditemukan sekitar abad ke-9 hingga 10 silam.
Berbeda dengan candi seperti Prambanan yang terkenal akan kemegahannya, Candi Morangan masih dalam proses penyusunan dan pemugaran.
Meski demikian, hal ini tidak mengurangi pesona Candi Morangan sebagai salah satu peninggalan sejarah di Yogyakarta.
Di Candi Morangan, wisatawan dapat menemukan dua reruntuhan candi. Kedua reruntuhan itu dinamai Candi Perwana dan Candi Induk.
Kemudian, ada pula tiga buah yoni yang kondisinya masih bagus hingga kini. Ketiga yoni ini sekaligus sebagai bukti bahwa Candi Morangan adalah peninggalan agama Hindu.
Baca Juga: Jalan-jalan ke Borobudur, Ini 4 Aktivitas Selain Melihat Candi
Selain itu, keunikan Candi Morangan lainnya ada pada berbagai macam arca dan relief yang menarik untuk ditelusuri.
Salah satu arca tersebut adalah arca kendaraan milik Dewa Siwa yang dinamai Nandi.
Sementara untuk relief, ada berbagai cerita menarik yang bisa dilihat sekaligus mengandung makna filosofi tinggi.
Sayangnya, banyak bagian dari Candi Morangan yang sudah tidak utuh karena umurnya sudah tua. Sementara, proses pemugaran agar candi tampak utuh masih berjalan hingga kini.
Walau demikian, Candi Morangan tetap bisa menjadi salah satu destinasi di Yogyakarta yang menarik untuk dikunjungi terlebih bagi Anda pecinta wisata sejarah dan budaya.
Berita Terkait
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Cara Cek Real Count Pilkada DIY, Lihat Langsung Dokumen C Hasil di 5 Link Ini!
-
Alasan Pilkada atau Pilgub Tidak Digelar di DI Yogyakarta
-
Icip Menu Kopi Dusun, Kuliner Tradisional di Candi Muaro Jambi
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali