SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, bakal mengembangkan Kawasan Wates Baru seluas 238 hektare sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Bupati Kulon Progo Sutedjo, Senin (30/12/2019), mengatakan pemkab telah melaksanakan kajian Wates Baru melalui Dinas Pertanahan dan Tata Ruang pada tahun anggaran 2018 dengan hasil yang didapat di antara tiga lokasi calon Kawasan Wates Baru, yaitu Desa Margosari, Desa Giripeni dan Desa Sendangsari.
"Dari hasil kajian tersebut, lokasi Desa Margosari sebagai kawasan Wates Baru seluas 238 hektare," kata Sutedjo seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan dalam pengembangan Kawasan Wates Baru, pemkab merancang pembangunan kompleks perkantoran pemerintah terpadu seluas 14 hektare.
Baca Juga: Penambangan Tak Sesuai Rencana, DLH Kulon Progo Keluarkan 22 Surat Teguran
Kemudian pada tahun anggaran 2019 ini melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman disusun Wates Baru melalui pihak ketiga yang kontraknya dimulai pada 15 Agustus 2019 dan berakhir pada 12 Desember 2019.
"Kami merencanakan pembangunannya menggunakan anggaran yang dimiliki Pemerintah Desa Palihan untuk membebaskan lahan. Kemudian, pembangunan kompleks perkantoran pemerintah terpadu dilakukan secara bertahap," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kulon Progo Agus Langgeng Basuki mengatakan saat ini perkantoran yang ada di lingkungan Pemkab Kulon Progo begitu padat.
Kemudian, kawasan sekitar Jalan Sugiman juga sulit berkembang karena lahannya sempit sehingga ada pemikiran, nanti simbol-simbol pemerintahan ini diciptakan di perkantoran baru.
"Yang menjadi simbol pemerintahan kabupaten itu bupati, dan DPRD. Ikutan yang harus ada dengan bupati, yakni Setda, BKAD, dan Bappeda yang sebaiknya tidak jauh dengan kantor bupati," katanya.
Baca Juga: Heboh Lingkaran Hitam di Langit Kulon Progo, Ternyata Begini Kejadiannya
Langgeng mengatakan arah pengembangan Kota Wates masih banyak kajian dan pertimbangan. Usulan pertama berdasarkan struktur ruang, Kota Wates ini sebelah utara sebagai perkantoran, sebelah tengah sebagai bisnis, dan selatan untuk pelayanan publik.
Berita Terkait
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
-
Program "Ayo Belajar Ekspor" Kulon Progo Arahkan Pelaku IKM Luaskan Perdagangan
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pertandingan Liga Italia Ditunda
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
Terkini
-
Jumlah Jukir & Pedagang ABA Terdampak Bertambah, Pemda perlu Verifikasi Ulang sebelum Relokasi
-
Guru Besar UGM Terlibat Kasus Kekerasan Seksual: Korban Pilih Damai, Ini Alasannya
-
Diikuti Ratusan Kuda Seharga Miliaran Rupiah, Keponakan Presiden Prabowo Gelar Pacuan Kuda di Jogja
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta