SuaraJogja.id - Berbagai kasus intoleransi yang terjadi selama ini di Kabupaten Bantul diharapkan tak terulang pada 2020. Hal tersebut diungkapkan Bupati Suharsono, yang menjadikannya sebagai pengalaman untuk tahun yang akan datang.
Suharsono mengaku akan menjadikan pengalaman itu sebagai evaluasi agar tidak terjadi lagi kasus intoleransi di Bantul. Menurutnya, saat ini seluruh kasus tersebut saat sudah terselesaikan, termasuk soal rumah ibadah di Kecamatan Sedayu.
Suharsono menyebutkan pula, pemilik rumah ibadah itu sudah mencabut laporannya dan akan pindah tempat.
"[Kasus] Intoleransi, sudah beres semua, yang sudah-sudah itu hanya sedikit, seperti Sedayu juga sudah mencabut laporannya untuk yang PTUN [Pengadilan Tata Usaha Negara], pemiliknya akan menjual rumah dan akan pindah tempat. Kami akan belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, seperti kasus Pajangan. Kami akan belajar dari pengalaman sehingga 2020 bisa lebih baik," kata Suharsono, Senin (30/12/2019), seperti dilansir HarianJogja.com -- jaringan Suara.com.
Diberitakan sebelumnya, pada pertengahan tahun ini geger kabar soal warga Bandut Lor RT 34, Desa Argorejo, Sedayu, Bantul, yang memprotes dijadikannya rumah Pendeta Tigor Yunus Sitorus menjadi sebagai rumah ibadah.
Sitorus mengaku tidak ada yang salah, bahkan rumah ibadah yang dibangun tersebut sudah memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) atas nama Gereja Pantekosta di Indonesia Immanuel Sedayu.
Namun, Suharsono akhirnya mencabut IMB tersebut dengan alasan ada unsur yang tidak terpenuhi secara hukum dalam penerbitan IMB. Keputusan pencabutan IMB itu kemudian berujung gugatan ke PTUN karena tidak sesuai dengan konstitusi yang menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan yang merupakan hak warga negara Indonesia.
Kasus penolakan dari warga terhadap gereja di Sedayu Bantul juga menambah panjang daftar kasus intoleransi yang kerap terjadi di wilayah tersebut dan menuai kritik banyak pihak.
Selain berbicara terkait kasus intoleransi, Suharsono menambahkan, di tahun mendatang, Bantul akan fokus pada sejumlah layanan, seperti kesehatan dan pendidikan untuk menjadi masyarakat yang lebih cerdas dan sejahtera.
Baca Juga: Sketsa dan Pelaku Penyiram Novel Disoal, Mahfud: Dibuka Saja di Pengadilan
"Soal pendidikan, yang jelas akan ditingkatkan sesuai visi misi Bantul itu kan sehat, cerdas, dan sejahtera. Alhamdulillah kemarin mendapat penghargaan terbaik kesehatan dan pendidikan," tuturnya.
Ia juga berharap, perayaan malam pergantian tahun di Bantul juga berjalan lancar. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan lintas sektoral sebagai upaya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan selama libur tahun baru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
UMKM Kota Batu Tangguh dan Inovatif Berkat Dukungan Klasterkuhidupku BRI
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka