SuaraJogja.id - Warga Padukuhan Sewu Galur Desa Karangsewu Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo, Senin (6/1/2020) pagi digegerkan sesosok mayat yang diketahui bernama Sutarjo (71). Jasad Sutarjo ditemukan telah membusuk di rumah kosong yang berada di padukuhan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Kulon Progo, AKP Ngadi menuturkan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang kebetulan melintas di depan rumah tersebut. Saat itu warga curiga ada bau menyengat dari dalam rumah yang sudah kosong selama bertahun-tahun tersebut. Warga curiga karena selain ada bau busuk yang menyengat, gerbang rumah tersebut dalam kondisi terbuka.
"Biasanya rumah tersebut sepi. Karena hanya sesekali ditengok oleh pemiliknya," tutur Ngadi.
Warga yang merasa curiga tersebut lantas berusaha memastikan sebenarnya apa yang menimbulkan bau busuk menyengat. Warga bermaksud masuk ke dalam untuk mengecek kondisi di area di dalam rumah. Namun ketika baru beberapa langkah dari pintu gerbang, mereka melihat ada sesosok mayat dalam keadaan terlentang mulai membusuk.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian dan tak berselang lama aparat kepolisian datang ke lokasi kejadian. Bersama tim Inafis dan petugas Puskesmas, polisi memastikan identitas korban dan berusaha mengevakuasi jasad yang berjenis laki-laki tersebut ke rumah sakit untuk diotopsi.
"Kondisinya sudah mulai membusuk karena sudah ada belatungnya," paparnya.
Korban adalah Sutarjo, warga yang sering bersih-bersih di rumah milik Sun Haji tersebut. Sutarjo meninggal diduga karena terjatuh saat berusaha membersihkan genting di rumah tersebut. Dugaan tersebut semakin kuat sebab di samping penemuan mayat korban, juga ditemukan tangga bambu yang ambruk.
Selain itu, ada sebuah pot tanaman yang tergelimpang di dekat tubuh korban. Kemungkinan besar, lanjut Ngadi, tangga yang digunakan korban untuk naik ke atas terpeleset akibat lantai berbahan keramik dan licin. Saat naik ke atas tidak ada orang lain yang memegangi tangga dari bambu tersebut, sehingga mudah terpeleset.
"Dari hasil pemeriksaan, korban meninggal tiga hari yang lalu," tambahnya.
Baca Juga: Lokasi Relokasi PKL Pantai Glagah Buruk, Istana Semprot Dispar Kulon Progo
Sementara itu, menantu korban, Danang Prasetyo mengaku terakhir kali bertemu dengan mertuanya tanggal 28 Desember 2019 silam. Dirinya memang tidak mengetahui secara pasti kapan terakhir kali korban meninggalkan rumah, karena korban tidak serumah dengan dirinya dan tinggal bersama kakaknya.
“Bapak itu petani, dan memang sering diminta bersih-bersih rumah milik Sun Haji," ujarnya.
Ia menyebut, biasanya Sutarjo membersihkan rumah milik Sun Haji di siang hari dan kembali ke rumah pada sore hari. Namun terkadang korban sering diajak ke rumah Sun Haji di Kabupaten Sleman. Sehingga ketika beberapa hari tidak pulang ke rumah, anggota keluarga tidak ada yang curiga.
"Kalau tidak pulang itu biasanya ikut pemilik rumah ke Sleman, tempat tinggalnya saat ini," tuturnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Dominikus Dion Harus Absen Lebih Lama! Ini Kondisi Terkini Skuad PSS Sleman Jelang Pramusim
-
Bupati Sleman Geram! Izin Penyedia Makanan Sekolah Dicabut Jika Terbukti Lalai dalam Kasus Keracunan
-
PBB Sleman 2025: Kabar Baik, Tak Naik, Denda Malah Mau Dihapus!
-
3 Link Aktif DANA Kaget, Buruan Diklaim Biar Enggak Kehabisan
-
Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk