Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 07 Januari 2020 | 13:32 WIB
Ilustrasi gempa bumi. [Antara]

SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Daerah Istimewa Yogyakarta (BMKG DIY) membangun shelter gempa di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman dan di seputaran sesar Kali Opak daerah Dlingo, Bantul tahun ini. Sebelumnya, BMKG sudah membangun shelter gempa di Sanden, Bantul dan Gedangsari, Gunungkidul.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta, Agus Riyanto mengatakan, shelter dibangun di Sleman karena Kecamatan Prambanan merupakan salah satu lokasi yang mengalami dampak kerusakan parah akibat gempa bumi pada 2006 silam.

"Pascabencana itu, langkah mitigasi terus didorong," ujarnya, kala dihubungi SuaraJogja.id, Selasa (7/1/2020).

Berkaca dari pengalaman gempa 2006 lalu, sesar Opak perlu diamati. Terlebih, potensi kegempaan di kawasan pantai selatan Jawa memang tinggi.

Baca Juga: Mayat Nyaris Bugil Tercekik Tali, Mat Mollah Ditemukan Tewas di Tol Kebomas

"Bangunan shelter keseluruhannya terbuat dari bahan beton. Di dalamnya dilengkapi seismometer untuk mengukur pergerakan tanah, satelit, catu daya berupa baterai kering dan pembangkit solar cell, serta alat transmitter untuk mengirim data," ungkapnya.

Tak hanya shelter, BMKG juga baru saja memasang 11 unit Earthquake Early Warning System.

"Alat ini diharapkan dapat melindungi objek vital negara. Sesaat dalam hitungan detik berbunyi, menandakan adanya gempa," ungkapnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: Fairmont Jakarta Sambut Imlek dengan Menu Andalan

Load More