Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 08 Januari 2020 | 12:14 WIB
Kondisi rumah warga terdampak tanah bergerak di Dusun Losari 2, Desa Wukirharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Rabu (8/1/2020). - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Warga Dusun Losari 2, Desa Wukirharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman dibuat kaget dengan bencana tanah bergerak yang terjadi pada Senin (6/1/2020). Akibat bencana tersebut, rumah seorang warga RT 4 RW 12 mengalami retak parah hingga menyebabkan tanah amblas.

Pemilik rumah, Sulis Widodo (22), menerangkan, sebelum bencana menimpa rumahnya, hujan serta angin kencang mengguyur cukup lama.

"Kejadian sekitar pukul 23.00 wib, jadi hujan disertai angin kencang terjadi hampir semalaman. Saat kami di dalam rumah terdengar suara retakan di bagian rumah sisi timur. Tiba-tiba tembok pecah dan retak cukup lebar," kata Sulis saat ditemui SuaraJogja.id, Rabu (8/1/2020).

Sulis menerangkan, tak hanya tembok rumahnya saja yang retak, tanah di ruang tidur sisi timur ikut amblas sepanjang empat meter.

Baca Juga: Pemkab Jember Ganti Ratusan Pejabat Malam-malam Jelang Pilkada

"Saya sendiri masih terjaga malam itu, istri dan anak saya sedang tidur di ruang sisi timur. Karena ada retakan, tanah di ruang tidur juga ikut terdampak hingga amblas, tapi tidak sampai parah. Hanya turun beberapa sentimeter saja," katanya.

Takut akan terjadi hal yang lebih parah, Sulis memilih mengungsi terlebih dahulu ke rumah orang tuanya yang terletak tak jauh dari rumahnya.

"Malam itu saya langsung mengajak istri dan anak saya pergi ke rumah orang tua. Keesokan pagi baru saya kembali ke rumah untuk mengamankan sejumlah barang berharga," kata dia.

Sulis Widodo (22), pemilik rumah yang retak terdampak fenomena tanah bergerak, saat dimintai keterangan di Dusun Losari 2, Desa Wukirharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Rabu (8/1/2020). - (SUARA/Baktora)

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengungkapkan, pemicu terjadinya tanah bergerak adalah intensitas hujan yang cukup tinggi.

"Kejadian tersebut bisa dipicu karena curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, kemiringan lahan di rumah tersebut juga rawan. Kami juga menilai, daya dukung lahan di sana rendah," kata dia.

Baca Juga: Lempar Alibi Usai Man United Dilucuti Man City, Ole: Masih Ada Leg Kedua!

Makwan menuturkan, saat ini pihaknya mendorong untuk mengirim bantuan logistik. Pihaknya juga membantu warga terdampak untuk memindahkan sejumlah barang berharga.

Load More